POSO (Arrahmah.com) – Anggota Komnas HAM RI Siane Indriani mengungkapkan, strategi untuk membuat para DPO, anggota Mujaidin Indonesia Timur (MIT), yang tersisa bisa menyerahkan diri itu tidak mudah. Sehingga tidak hanya TNI/Polri maupun Komnas HAM yang terlibat, namun juga peran dari pemangku kepentingan lainnya seperti gubernur, bupati, keluarga DPO maupun masyarakat Poso.
Menurut Siane, lansir Metrosulawesi, poin terpenting dalam strategi ini adalah bagaimana para DPO yang tersisa tersebut dapat menyerahkan diri dan diperlakukan manusiawi serta menjunjung nilai-nilai HAM.
Komnas HAM RI yang dipimpin Siane Indriani dan Komisioner Komnas HAM RI Nur Kholis beserta staf Komnas HAM RI melakukan pertemuan dengan Kapolda Sulteng di ruang Rupatama Polda Sulteng, Selasa (23/8/2016). untuk membahas penyelesaian kasus Poso secara damai. Terutama upaya melakukan pendekatan agar 15 DPO turun gunung dan menyerahkan diri.
Akan ada Tim yang akan turun ke wilayah Poso untuk melakukan assesment termasuk menemui semua pihak baik itu pemerintah daerah maupun masyarakat. Tim akan mengkonkritkan strategi dan langkah ke depan yang komprehensif. Tim ini terdiri atas Komnas HAM, MER-C dan Satgas Operasi Tinombala.
Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Rudi Sufahriadi mengatakan pertemuan tersebut untuk membangun satu persepsi soal bagaimana menuju Sulteng yang damai.
“Kami akan mengatur tata cara, agar DPO kelompok sipil bersenjata di Poso bisa turun gunung,” ungkapnya.
Kapolda mengaku siap memfasilitasi para DPO tersebut untuk turun gunung.
“Bagaimana cara damainya untuk turun gunung supaya enak, agar semua dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Menurut Kapolda yang juga Penanggungjawab Kendali Operasi (PJKO) Operasi Tinomba, saat ini tim telah melakukan koordinasi dan menyusun strategi agar ke 15 DPO itu turun gunung atau menyerahkan diri sehingga proses penyerahan diri bisa berjalan lancar dan damai.
Turut hadir dalam pertemuan itu, Wakil PJKO Kolonel Inf Saleh Mustafa, Dir Intelkam Polda Sulteng, Karo Ops Polda Sulteng, Ka Ops Tinombala 2016 Kombes Pol A. W. Kolopaking, Kasat Brimob Polda Sulteng, Kapolres Poso Polda Sulteng dan Kabid Humas Polda Sulteng.
Saat ini TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinomabala 2016 masih memburu 15 DPO terduga teroris kelompok MIT pimpinan Santoso yang tersisa di Poso, Sulawesi Tengah. Sebelumnya, satu persatu para DPO MIT telah tewas ditembak atau menyerahkan diri kepada aparat.
(azm/arrahmah.com)