KHARTOUM (Arrahmah.com) – Komite-komite populer di ibu kota Sudan mengumumkan langkah-langkah dan aksi unjuk rasa pada Kamis (28/10/2021) untuk memprotes kudeta militer terhadap pemerintahan sipil.
Asosiasi Profesional Sudan (SPA) menerbitkan sebuah pernyataan oleh komite-komite populer lingkungan Bahri di Khartoum utara, yang mengumumkan jadwal kegiatan damai hingga 17 November seperti demonstrasi, pidato publik, pemblokiran jalan.
Pernyataan itu mengatakan orang-orang Sudan “tidak akan membiarkan kelompok militer atau politik mana pun baik internal maupun eksternal untuk mencuri jiwa-jiwa yang meninggalkan kami dan darah yang tumpah,” mengacu pada protes massa yang menggulingkan penguasa lama Omar al-Bashir pada April 2019, lansir Anadolu (28/10).
Kepala dewan militer yang berkuasa di Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, mengumumkan keadaan darurat pada Senin dan membubarkan Dewan Kedaulatan transisi dan pemerintah.
Langkah itu dikecam oleh Uni Afrika, yang menangguhkan kegiatan Sudan sampai negara itu memulihkan pemerintahan sipil. Bank Dunia menangguhkan bantuan ke negara itu dan AS mengikutinya, di samping kecaman luas di seluruh dunia.
Sebelum pengambilalihan militer, Sudan dikelola oleh dewan berdaulat otoritas militer dan sipil yang telah mengawasi periode transisi hingga pemilihan umum pada tahun 2023 sebagai bagian dari pakta pembagian kekuasaan yang genting antara militer dan koalisi Pasukan untuk Kebebasan dan Perubahan. (haninmazaya/arrahmah.com)