JAKARTA (Arrahmah.com) – Aggota Komisi III Nudirman Munir yang melakukan investigasi kasus kekerasan Densus 88, mengaku telah mendengar pemaparan dari pihak-pihak yang mengetahui tindakan Densus 88 di Poso. Meski batal mendatangi Poso, Nudirman mengaku data dan fakta yang disampaikan DPRD Poso,sudah mewakili informasi yang dibutuhkan bagi Komisi III.
“Kami melihat memang ada pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Densus,” tegasnya di Komplek Senayan DPR RI, Rabu (3/4/2013)
Nudirman membantah anggapan bahwa rombongan komisi III takut berkunjung ke Poso. Politisi Golkar ini menuturkan batalnya kunjungan ini benar-benar karena kesibukan anggota Komisi. Dia sudah mendengar ihwal kekecewaan sejumlah tokoh Islam di Poso. Menurut dia, jika memang ada waktu, Komisi III yang menangangi bidang hukum pasti akan menemui tokoh-tokoh ini.
“Kalau mesti ke Poso dulu, saya baru balik besok, padahal sudah ada agenda lain,” ujarnya menjelaskan jadwal agenda rapat Century yang harus ia lakukan.
Sementara itu, wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PKS Almuzzammil Yusuf menjelaskan temuan penting kasus penanganan terorisme, yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 dari Panitia Kerja DPRD Poso.
Ketua rombongan investigasi kasus Poso ini mendesak adanya evaluasi dan pengawasan terhadap penanganan terorisme yang dilakukan oleh Densus 88.
“Kami sudah mendengar penjelasan dari pihak Kapolda Sulawesi Tengah, tokoh agama, dan Panja DPRD Poso yang sudah bekerja sejak Januari 2013. Temuan mereka cukup lengkap dan representatif,” kata Ketua Rombongan Kunker Komisi III DPR di Palu.
(islampos/arrahmah.com)