SHAN’A (Arrahmah.com) – Wartawan senior harian Al-Quds Al-Arabi, Abdur Razzaq Al-Jamal, memiliki penilaian tersendiri atas demonstrasi Jum’at (7/12/2012) di seluruh wilayah Suriah yang memberikan dukungan kepada mujahidin Jabhah Nushrah dan mengecam pemerintahan Barack Obama.
Dalam akun facebooknya, wartawan senior yang pernah melakukan sejumlah wawancara eksklusif dengan jajaran pemimpin Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) itu menuliskan komentar dan analisanya atas fenomena demonstrasi Jum’at yang mengusung tema “Tidak untuk Pasukan “Penjaga Pedamaian” di negeri Syam”.
“Nama (demonstrasi) Jum’at hari ini memiliki makna Jabhah Nushrah dan kelompok-kelompok jihad lainnya merupakan pihak yang paling besar pengaruhnya terhadap rakyat Suriah.” tulisnya.
Rakyat Suriah telah menunjukkan penolakan mereka kepada kemungkinan dikirimkannya pasukan “Penjaga Pedamaian” PBB yang sebenarnya akan menyelamatkan rezim Nushairiyah Suriah dan mencegah mujahidin Islam menegakkan negara Islam berdasar syariat Allah.
Mengenai penolakan rakyat Suriah terhadap rencana pasukan “penjaga perdamaian” PBB dan arogansi presiden Barack Obama yang memasukkan mujahidin Jabhah Nushrah ke dalam daftar organisasi teroris internasional, Abdur Razaq Al-Jamal memiliki analisa tersendiri.
“Rakyat Suriah tidak memiliki perasaan terhadap negara teroris Amerika selain kebencian, setelah rakyat Suriah dibantai oleh rezim Bashar Asad selama satu tahun setengah, sementara Amerika tidak melakukan satu pun langkah nyata untuk menghentikan pembantaian-pembantaian tersebut.”
“Akan tetapi rakyat Suriah akan semakin membenci Amerika ketika Amerika memasukkan Jabhah Nushrah dalam daftar organisasi teroris. Sebab rakyat Suriah mengetahui betul apa yang telah dipersembahkan oleh Jabhah Nushrah untuk rakyat Suriah dan apa yang akan terjadi seandainya Jabhah Nushrah tidak tampil dalam kancah perlawanan (terhadap rezim Bashar Asad).”
Ia menambahkan, “Bagi rakyat Suriah, Amerika telah mengumumkan sikapnya sebagai pembela rezim Bashar Asad saat Amerika memasukkan Jabhah Nushrah dalam daftar organisasi teroris.”
(muhib almajdi/arrahmah.com)