(Arrahmah.com) – Beberapa hari lalu serangan bom besar terjadi di Jalalabad, Afghanistan, yang banyak menumpahkan darah warga sipil Afghan. Sebagian media menyebut-nyebut pelaku penyerangan tersebut adalah ISIS Afghanistan. Lalu, apa komentar Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) terkait peristiwa tersebut? berikut terjemahannya:
*****
Insiden tragis Jalalabad, siapa yang bertanggungjawab dan siapa yang tidak?
Setiap peristiwa-peristiwa pedih yang terjadi di seluruh dunia yang memicu berbagai reaksi, pada umumnya, setiap tragedi meninggalkan bekas kemalangan yang mendalam bagi seluruh bangsa. Baik koalisi dan oposisi pemerintahan sama-sama berduka dan menunjukkan belasungawa kepada keluarga yang kehilangan. Awak-awak media, saluran-saluran berita dan sumber-sumber lainnya mengabdikan diri mereka sendiri untuk menyiarkan peristiwa itu. Setiap lapisan masyarakat menjadi aktif membantu para keluarga korban dengan segala cara yang mungkin dilakukan. Badan-badan keamanan, intelijen dan pejabat tinggi, pegawai pemerintahan bertanggungjawab, juga merasa bersalah oleh karena itu mereka berusaha sekuat tenaga mereka untuk hadir di lokasi yang tepat secepat mungkin. Biasanya mereka menjadwal ulang perjalanan mereka dan membuatnya singkat jika telah di perjalanan untuk menenangkan massa.
Sayangnya, karena tanah air kami tercinta sedang berada di bawah kungkungan penjajahan asing dan massa kami tengah menderita akibat peristiwa-peristiwa mengiris hati setiap hari. Rakyat Muslim dan pemberani kami masih berdedikasi dan cukup berantusias untuk sama-sama merasakan dan mengurangi beban kesulitan dan penderitaan keluarga yang kehilangan, tapi sayangnya para pejabat rezim antek lepas dari tanggungjaab ini. Malah sebaliknya para politisi rezim boneka Kabul mencoba untuk mengeksploitasi situasi ini untuk keuntungan mereka sendiri. Di sisi lain, beberapa saluran berita dan sumber-sumber media sebagian besar dikontrol oleh satu tekanan kelompok atau yang lainnya dan mereka tidak dan tidak bisa merasakan rasa tanggungjawab untuk membedakan kebenaran dari kebatilan dan kenyataan dari propaganda.
Insiden tragis Jalalabad yang baru-baru ini terjadi pada 18 April 2015, mengakibatkan pembunuhan mengerikan dan melukai lebih dari seratus warga yang tidak berslah. Ini benar-benar memilukan para keluarga yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai dalam insiden yang mengerikan ini. Insiden yang mengerikan ini telah sangat membuat takut massa kami yang telah menderita di satu sisi, rakyat biasa menjadi target kebrutalan ini dan di sisi lain penjajah asing serta pemerintahan antek Kabul tidak berencana untuk mencegahnya dan tidak juga memiliki niat untuk itu. Sebaliknya mereka sendiri terlibat dalam penderitaan orangg-orang yang tidak bersalah dengan mengesploitasi insiden seperti ini demi kepentingan politik jahat mereka. Dengan cara ini, mereka ingin untuk meyakinkan massa bahwa daripada menarik mundur, pasukan penjajah harus tetap berada di sini sehingga mereka bisa mendapatkan dukungan internasional untuk kepentingan pribadi mereka.
Persepsi yang lain adalah bahwa upaya gabungan rezim antek dan tuan asingnya (penjajah asing) untuk memanfaatkannya sebagai alat propaganda besar untuk memperluas tekanan terhadap pasukan lawan. Penegasan kepala pemerintahan antek, Ashraf Ghani, di provinsi Badakhshan pada Sabtu sebelumnya bahwa Talian bersenjata harus memilih pemerintah Afghan atau teroris internasional, merupakan indikasi yang jelas bahwa mereka ingin untuk mengeksploitasi insiden-insiden mengerikan semacam ini demi kepentingan jahat mereka.
Ini logika yang ‘menggelikan’! Mengapa kami harus menyerah kepada penjajahan Amerika dan menerima rezim boneka mereka? Tidakkah itu penyerahan diri sepenuhnya? Kami mengikuti jalan Jihad yang sakral dan ingin mengakhiri penjajahan brutal ini yang sepenuhnya bertanggung jawab atas semua tragedi ini. Kami telah terus-menerus mengatakan bahwa Afghanistan dalah rumah bagi seluruh warga Afghan. Kami meyakinkan kepada semua orang termasuk negara-negara tetangga bahwa negara ini bukanlah ancaman bagi negara yan lainnya. Rezim antek yang berbasis di Kabul ditugaskan untuk menyebarkan propaganda tak berdasar terhadap Mujahidin dan ini adalah modus operandi lama Amerika. Massa Afghan telah sepenuhnya melihat bahwa pasukan penjajah asing telah membunuh ratusan ribu orang-orang tidak bersalah dengan kedok propaganda berbahaya ini dan para penjajah brutal masih ingin menumpahkan darah orang-orang Afghan tak bersalah dengan memperpanjang penderitaan dan tragedi mereka.
(siraaj/arrahmah.com)