WASHINGTON (Arrahmah.com) – Bukanlah hal rahasia lagi bahwa Amerika Serikat pimpinan Barack Boma meningkatkan serangan drone ke negara-negara kaum Muslimin dengan dalih “perang melawan teror”, membantai ribuan kaum Muslimin tak bersalah.
John Brennan, seorang penasehat “kontra-terorisme” Gedung Putih menyatakan pernyataan “penyesalan yang fasih” namun tajam terkait pembantaian drone AS dalam sebuah wawacara dengan ABC.
“Sayangnya, dalam perang, ada korban, termasuk diantaranya populasi sipil,” ujar Brennan. Namun dia tidak menyebutkan spesifikasi dimana saja drone AS melakukan pembunuhan massal, terutama di negara dimana AS tidak melancarkan perang secara terbuka seperti di Somalia, Yaman dan Pakistan.
Selanjutnya Brennan menyatakan kalimat pembelaan terhadap pembantaian keji itu, dia mengatakan “terkadang anda harus mengambil nyawa untuk menyelamatkan nyawa”. Dia bahkan tidak menyinggung tentang ribuan nyawa Muslim tak bersalah yang telah terbunuh oleh serangan drone dan itu dikatakan sebagai “penyelamatan nyawa”.
Di Pakistan saja, berdasarkan pengacara HAM Pakistan, lebih dari 2.800 warga sipil tak bersalah telah tewas dalam serangan drone selama tujuh tahun terakhir, itu tidak termasuk jumlah orang yang didata sebagai Mujahidin. Hal ini telah membuat hubungan AS-Pakistan kian memanas, namun AS masih leluasa melakukan serangan di Pakistan. (siraaj/arrahmah.com)