(Arrahmah.com) – Yayasan Media Al-Malahim, sayap media Mujahidin Al-Qaeda di Semenanjuang Arab (AQAP) pada Desember 2013 M merilis video terkait serangan terhadap departemen pertahanan di Sana’a. Video berdurasi 4 menit 26 detik tersebut menampilkan komandan operasi AQAP, Syaikh Qasim Ar-Reimi (semoga Allah menjaganya). Video itu dipublikasikan secara resmi oleh Al-Fajr Media Center pada Ahad (22/12/2013).
Syaikh Qasim menyampaikan pesan penting terkait penyerangan terhadap rumah sakit yang berada di Departemen Pertahanan Yaman oleh seorang Mujahid. Mewakili AQAP, Syaikh Qasim menegaskan bahwa hal itu merupakan kesalahan target dari anggotanya itu. AQAP tidak pernah memerintahkan anggotanya untuk menyerang fasilitas umum seperti rumah sakit. AQAP telah mewanti-wanti anggotanya untuk berhati-hati saat melakukan penyerangan terhadap kompleks departemen pertahanan karena terdapat mushola dan rumah sakit di dalamnya. Selain meminta maaf, AQAP juga bertanggung jawab atas insiden itu dan berjanji akan mengganti rugi terkait jiwa maupun materi.
Berikut ini arrahmah.com menerjemahan video pesan Syaikh Qasim Al-Reimi:
****
Yayasan Media Al-Malahim
Shafar 1435 H/Desember 2013 M
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Segala puji pagi Allah semata. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam, keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang setia kepada beliau. Amma ba’du.
Kita telah menyaksikan televisi Yaman menyiarkan seorang yang bersenjata memasuki sebuah rumah sakit milik Departemen Pertahanan Yaman dan orang bersenjata itu melakukan apa yang ia lakukan. Di sini kami menyatakan sebagaimana disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam tentang Khalid bin Walid radhiallahu ‘anhu saat ia secara keliru membunuh 70 orang. Beliau bersabda: “Ya Allah, kami berlepas diri kepadamu dari apa yang telah dilakukan oleh Khalid. Ya Allah, kami berlepas diri kepadamu dari apa yang telah dilakukan oleh Khalid.”
Kami tidak memerintahkan orang itu untuk melakukan hal tersebut. Kami juga tidak meridhai apa yang ia lakukan tersebut. Justru, apa yang ia lakukan tersebut telah menyakiti kami dan membuat kami sedih. Kami tidak berperang dengan cara seperti itu, kami tidak mengajak manusia kepada hal itu dan manhaj kami bukan seperti itu. Bahkan kami telah mengingatkan saudara-saudara kami dan menegaskan kepada mereka dengan setegas-tegasnya, bahwa di dalam kompleks Departemen Pertahanan terdapat sebuah mushola dan sebuah rumah sakit, sehingga mereka harus sangat berhati-hati untuk tidak masuk ke dalam mushola atau rumah sakit.
Delapan orang saudara kami memperhatikan peringatan ini dan seorang saudara lainnya tidak memperhatikannya, semoga Allah merahmatinya dan mengampuninya.
Di sini saatnya kami mengakui kesalahan dan dosa tersebut, kami menyampaikan permintaan maaf kami dan ungkapan bela sungkawa kami kepada keluarga korban. Sesungguhnya kami tidak menginginkan mereka jatuh sebagai korban, dan kami tidak sengaja menyerang mereka. Serangan itu bukan termasuk agama kami dan bukan pula akhlak kami. Kami akan menanggung secara penuh tanggung jawab atas kejadian di rumah sakit tersebut; membayar diyat (denda 100 ekor unta atas setiap korban gugur, pent), ganti rugi, biaya pengobatan dan lain-lain. Semua hal yang syariat Islam perintahkan kepada kami, niscaya kami akan melakukannya.
Sebab, kami adalah para da’i (penyeru kepada) syari’at, bukan hanya orang-orang yang mengklaim penegak syari’at belaka. Ini poin pertama.
Adapun poin kedua; sesungguhnya serangan itu ditujukan terhadap Departemen Pertahanan, bukan terhadap rumah sakit. Rumah sakit-rumah sakit milik Departemen Pertahanan itu tersebar di seantero negeri ini. Seandainya kami ingin menyerangnya, tentulah kami telah menyerang rumah sakit-rumah sakit tersebut, di mana ia tidak memiliki penjagaan keamanan yang ketat.
Kami menyerang Departemen Pertahanan, tepatnya Markas Komando Departemen Pertahanan. Dari gedung Markas Komando itulah dikendalikan pesawat drone (Amerika Serikat). Departemen Pertahanan ini telah beralih fungsi, dari klaimnya sebagai departemen yang melindungi negara dan bangsa, menjadi departemen yang menyebar luaskan chip pemandu sinyal bagi pesawat drone Amerika Serikat.
Di saat saudara-saudara kami menyerang Departemen Pertahanan, media massa resmi memberitakan berita dusta dan palsu bahwa presiden Abdu Rabbuh Manshur Hadi sedang mengunjungi gedung tersebut. Media massa resmi menyebarkan foto lama (yang diklaim) sebagai sebuah foto baru, pada waktu tersebut saudara-saudara kami menyerang gedung tersebut. Di sini kami menegaskan bahwa departemen apapun, kamp militer apapun, atau pos militer apapun atau selainnya, tempat apapun darinya atau dari selainnya terbukti oleh Mujahidin bekerjasama dengan pesawat drone Amerika. Dengan memata-matai, atau menaruh chip, atau menyerahkan informasi, atau memberikan saran-saran intelijen, ini semua akan menjadi target legal bagi kami.
Kami telah memiliki daftar panjang tempat-tempat tersebut. Jika tempat-tempat tersebut terus bersekongkol (dengan pesawat drone Amerika Serikat), maka kami pun akan terus menargetkan mereka dan kami akan sampai kepada mereka. Sebab kami membela diri kami, dan kami akan sampai kepada mereka dengan izin Allah Ta’ala.
Kami melakukan kesalahan (dalam peristiwa rumah sakit), kami bertanngung jawab atas kesalahan tersebut, dan kami akan melanjutkan jihad kami. Dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla, kami akan sampai kepada mereka, sebelum mereka sampai kepada kami. Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.
Yayasan Media Al-Malahim
Shafar 1435 H/Desember 2013 M
Al-Fajr Media Center
Link Download
Kwalitas tinggi
222.28 MB
https://archive.org/download/t3liq-0/T1.avi
Kwalitas mobile
11.70 MB
https://archive.org/download/t3liq-0/T4.mp4
(siraaj/arrahmah.com)