AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Situs theunjustmedia mempublikasikan komentar oleh petinggi Imarah Islam Afghanistan terkait dengan pembunuhan pasukan khusus AS dari apa yang disebut “Navy Seal” yang berpartisipasi dalam pembunuhan syeikh Usamah bin Ladin rahimahullah.
“Hari pembunuhan SEAL, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan telah menyebabkan korban serius di kalangan musuh dalam beberapa jam pertempuran yang terjadi di distrik Sayedabad, provinsi Wardak.”
Menurut sumber militer Amerika, mereka telah mengalami kehilangan besar dalam insiden itu dalam satu hari jika dibandingkan dengan sepuluh tahun terakhir. Menurut laporan lain, sebuah Chinook CH-47 milik pasukan khusus AS terjatuh dan akibatnya 31 tentara AS dan 7 tentara Afghan tewas.
Seperti sebelumnya, penerimaan korban dalam jumlah besar oleh juru bicara pertahanan Washington dan kementrian dalam negeri, Gedung Putih, Bagram, administrasi Kabul diserahkan dalam satu waktu dan sekaligus dilakukan upacara belasungkawa, ini adalah kejutan.
Jika usaha ini dilakukan melalui konsultasi AS sehingga jelas bahwa perubahan telah terjadi dalam kebijakan Amerika untuk menyembunyikan insiden semacam ini dari publik internasional dan khususnya warga Amerika.
Insiden seperti ini telah terjadi beberapa kali dalam sepuluh tahun terakhir, namun pejabat militer AS tidak pernah menerimanya.
Kesimpulan yang belum pernah diungkapkan dalam satu peristiwa ini adalah realitas pendaratan darurat helikopter mereka telah dilakukan dan dengan cara yang sama menunjukkan disiplin, heroisme dan kekuatan Mujahidin yang menunjukkan bagaimana mereka dapat memangsa helikopter canggih musuh dengan serangan instran tanpa keraguan di tengah malam dan menyampaikan pesan kepada rakyat Amerika bahwa sesuatu benar-benar terjadi di Afghanistan.
Sejumlah helikopter telah ditembak jatuh oleh serangan Mujahidin di seluruh negeri dalam beberapa tahun terkahir. Apalagi sejak awal operasi Badar, Mujahidin telah secara signifikan menjatuhkan helikopter musuh dan jumlahnya terus meningkat, namun musuh seringkali menolak untuk menerima kejadian itu dan jika mereka menerimanya maka mereka akan menyebutnya kecelakaan teknis atau pendaratan darurat.
Sekarang timbul pertanyaan, bagaimana mungkin bahwa masalah teknis helikopter atau pendaratan darurat hanya terjadi di Afghanistan secara terus-menerus, sementara kasus serupa belum pernah terjadi di tingkat global.
Secara keseluruhan insiden sayedabad telah menunjukkan bahwa meskipun propaganda Musuh terus dilakukan, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan tidak memperoleh kelemahan kemampuan militer bahkan mereka mampu melakukan serangan lebih terorganisir dan efektif berkah dari Allah SWT. (haninmazaya/arrahmah.com)