KAUKASUS (Arrahmah.com) – Setelah sebelumnya situs Kavkaz Center, sayap media resmi gerakan pejuang Chechnya, masih bungkam mengenai status pemimpin mereka, pada Selasa (18/3/2014), situs Kavkaz Center resmi mengumumkan tentang syahidnya Amir Dokka Abu Usman.
Dokka Abu Usman (Dokka Umarov) pergi berjihad pada tahun 1994, setelah dia melihat invasi Chechnya yang dilakukan oleh tentara Rusia. Dia melepaskan bisnisnya yang menguntungkan di Rusia dan kembali ke kampung halamannya, Chechnya.
Biografi Dokka Abu Usman mencerminkan sejarah berdarah tanah airnya. Wilayah Chechnya telah berada dalam konflik terus-menerus dengan Rusia selama berabad-abad. Chechnya kembali berada di bawah kontrol Rusia pada 1990-an, meskipun situasi di sana masih tidak stabil.
Sejak itu Dokka Abu Usman tidak pernah meninggalkan Chechnya kecuali sekali pada awal tahun 2000 karena ia menderita luka parah. Setelah pengobatannya, ia kembali ke Chechnya dan melanjutkan Jihad.
Setelah perang Rusia-Chechnya pertama 1994-1996, Presiden Ichkerian Aslan Maskhadov menunjuk Dokka Umarov sebagai Sekretaris Dewan Keamanan. Setelah syahidnya pejuang Chechen Emir Abdul Khalim Sadullayev pada tahun 2006, ia menjadi kepala Chechen Republic of Ichkeria.
Pada tahun 2007, Dokka Abu Usman mengibarkan bendera tauhid dan memproklamirkan Imarah Kaukasus.
Langkah ini disambut dengan permusuhan oleh kelompok sekuler dari berbagai jenis, tetapi dengan tegas didukung oleh Mujahidin Kaukasus, mereka bersatu di bawah bendera tauhid.
Dokka Umarov mempersembahkan 20 tahun hidupnya untuk Jihad. Etos kerja, kelembutan dan konsistensinya membuatnya dicintai dan dihormati oleh mujahidin yang lain.
Dokka Abu Usman bergabung dengan kelompok mujahidin yang ikhlas yang telah menggenapi janjinya dengan Allah sampai akhir hayatnya. Ini adalah kelompok yang beruntung, sebagaimana firman Allah:
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bersenang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bersenang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.” (Q.s. Ali Imran: 169-171).
Masa hidup setiap orang telah ditentukan oleh Allah. Tidak ada satupun di antara makhluk ciptaan-Nya yang mampu memperlambat atau mempercepatnya.
Setiap orang akan dibangkitkan jika telah tiba masanya.
Setiap orang akan dibangkitkan bersama dengan orang-orang yang dicintai dan mencintainya di dunia ini.
Jadi mari kita melihat jalan yang telah ia dan sahabat-sahabatnya pilih, selagi masih ada waktu.
Dan cukuplah Allah bagi kita sebagai Pengawas dan Saksi.
(ameera/arrahmah.com)