PESHAWAR (Arrahmah.com) – Salah seorang Komandan Taliban Pakistan yang sangat dicari-cari, Qari Ziaur Rahman, tampil ke hadapan publik setelah beberapa minggu berdiam diri dan menyanggah berita mengenai kematiannya bersama dua senior Taliban lainnya, Maulvi Faqir Mohammad dan Komandan Fateh selama operasi militer di wilayah Mohmand 5 Maret lalu.
“Aku pikir kalian kini dapat mempercayai bahwa aku masih hidup dan aku berbicara langsung dihadapan kalian. Tanyakan kepada Rahman Malik apa yang akan ia katakan sekarang setelah statemennya dapat aku sanggah,” ujar Ziaur Rahman. Ia menyampaikan hal tersebut melalui hubungan telepon dari tempat yang tidak diketahui.
Ia mengatakan dirinya tidak berada di rumah yang menjadi sasaran bombardir tentara boneka Pakistan pada awal Maret lalu di Mohmand.
Zaiur Rahman juga mengatakan selain dirinya, kabar mengenai kematian Maulvi Faqir Mohammad dan Komandan Fateh juga palsu. Keduanya masih hidup dan masih menjadi otak serangan demi serangan yang dilancarkan mujahidin Taliban di wilayah baratlaut Pakistan.
Awal Maret lalu, otoritas boneka Pakistan memerintahkan tentaranya menyerang dan membombardir sebuah rumah yang mereka yakini menjadi tempat persembunyian sejumlah petinggi Taliban Pakistan. Setelah melakukan penyerangan, otoritas boneka Pakistan melalui Rahman Malik mengklaim bahwa mereka telah berhasil membunuh sejumlah petinggi Taliban.
Zaiur Rahman diminta oleh amir Taliban untuk tidak bereaksi atas pemberitaan yang tersebar di media-media internasional. “Seperti Hakimullah Mehsud, mereka ingin aku tetap berdiam diri atas laporan tersebut. Aku mematuhi perintah Taliban dan sekarang saatnya aku deklarasikan kepada media mengenai kebohongan berita tersebut,” jelasnya.
Ia menambahkan fokus perjuangannya sebenarnya untuk Afghanistan. Ia memerangi tentara pendudukan AS dan akan terus memeranginya sampai daratan Muslim terbebaskan dari tentara pendudukan.
“Aku akan meneruskan jihad dari perbatasan namun prioritasku adalah memerangi tentara pendudukan di Afghanistan,” ujarnya menutup statemen. (haninmazaya/ansar/arrahmah.com)