KABUL (Arrahmah.id) — Komandan senior Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) Abdulhamid Khorasani, alias Nasser Badri, dalam sebuah pesan video memperingatkan bahwa mereka akan berperang melawan Iran “dengan lebih bersemangat” daripada melawan pasukan Amerika Serikat (AS).
“Kami akan segera menaklukkan Iran jika para pemimpin Taliban memberi lampu hijau untuk jihad,” kata Badri, dikutip dari The Jerusalem Post (29/5/2023).
Selain video komandan IIA, video lain ikut viral yang memperlihatkan seorang anggota pasukan IIA mengejek Presiden Iran Ebrahim Raisi ketika mengisi satu jerigen kuning dengan air.
“Tuan Raisi, ambil tong air ini dan jangan serang, kami ketakutan,” ejeknya.
Ketegangan antara Afghanistan dan Iran meningkat pada akhir pekan lalu setelah terjadi baku tembak di dekat pos perbatasan yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai beberapa lainnya.
Bentrokan ini tampaknya berakar pada perselisihan yang membara mengenai hak-hak kedua negara tetangga atas sumber daya air yang mereka miliki bersama.
Pada Ahad (28/5), laporan-laporan mengindikasikan bahwa pertempuran antara pasukan keamanan perbatasan Iran dan Afghanistan telah mereda, dengan kedua belah pihak terlibat dalam pembicaraan untuk meredakan ketegangan.
Para analis mengatakan bahwa negara-negara di kawasan ini, terutama Afghanistan, tidak dapat membiarkan konflik, yang dapat dimulai dengan pertempuran senjata seperti yang baru saja terjadi di pos perbatasan Sasuli, Iran, namun berakhir dengan kekuatan-kekuatan regional yang saling memihak, lansir Arab News.
Ledakan peperangan terjadi hanya beberapa pekan setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi memperingatkan IIA untuk tidak melanggar hak-hak air Iran atas Sungai Helmand yang digunakan bersama, seperti yang tercantum dalam perjanjian bilateral yang ditandatangani pada 1973.
“Saya memperingatkan para penguasa Afghanistan untuk segera memberikan hak atas air kepada rakyat mereka,” katanya. “Tanggapi kata-kata saya dengan serius sekarang atau jangan mengeluh nanti.”
Sebuah perjanjian ditandatangani antara kedua negara pada tahun 1973 yang melibatkan kesepakatan bahwa Afghanistan harus memberi Iran sejumlah air dari sungai yang mengalir dari Afghanistan.(hanoum/arrahmah.id)