HASAKAH (Arrahmah.id) — Komandan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS) dan dipimpin Kurdi memperingatkan pada Rabu (11/12/2024) bahwa kelomok militan Islamic State (ISIS) bangkit kembali di bagian timur Suriah.
ISIS memanfaatkan kekosongan kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Bashar Assad dan pertempuran baru-baru ini antara pasukannya dan pemberontak.
“ISIS menjadi lebih kuat, terutama di gurun Suriah. Sebelumnya mereka beroperasi secara sembunyi-sembunyi. Namun, sekarang mereka (beroperasi secara terbuka),” kata Jenderal Abdi Mazloum kepada media Inggris Sky News (11/12).
Mazloum mengatakan bahwa militan ISIS berencana menuju penjara Gheweran di provinsi Hassakeh di Suriah timur serta kamp al-Hol yang luas, tempat penampungan militan ISIS dan anggota keluarganya.
Ketika ditanya apakah pertempuran baru-baru ini antara SDF dan kelompok perlawanan Suriah yang menggulingkan pemerintah Suriah berdampak pada operasi mereka melawan ISIS dan pengerahan pasukan mereka, ia mengatakan, “upaya dan kinerja kami melawan ISIS bersama pasukan koalisi berkurang karena kami mengalihkan pasukan dan upaya intelijen kami untuk melawan mereka yang memerangi kami.”
Ia mengacu pada kelompok perlawanan Suriah yang dipimpin Hai’ah Tahrir asy-Syam (HTS).
HTS menyatakan telah merebut kendali Deir el-Zour, kota di Suriah timur, setelah pertempuran sengit dengan SDF. Komando militer pemberontak Suriah mengumumkan, Selasa (10/12) malam bahwa mereka telah merebut sepenuhnya Deir el-Zour.
SDF hanya menguasai kota itu beberapa hari. Dikatakan bahwa mereka dikerahkan ke Deir el-Zour dan sebelah barat Sungai Efrat pada Jumat, menggantikan pasukan pemerintah Suriah.
Ketika itu, kata SDF, pejuangnya tidak menguasai perbatasan Boukamal dengan Irak. (hanoum/arrahmah.id)