UKRAINA (Arrahmah.id) — Komandan batalyon Chechnya “Dzhokhar Dudayev”, Adam Osmaev, merilis video pernyataan menentang pengiriman pasukan Chechnya oleh Presiden Ramzan Kadyrov untuk membantu invasi Rusia di Ukraina.
Dilansir Chechen News (27/2/2022), Adam pun meminta agar warga Chechnya bersatu pada dalam satu barisan memerangi Rusia yang telah menindas.
Osmaev juga memberikan pesan kepada orang tua personel militer Chechnya yang berpartisipasi dalam invasi Rusia agar menyuruh anak mereka pulang ke rumah.
Dia mengingatkan orang tua pasukan Chechnya bahwa putra mereka sekarang bertugas di pasukan yang membunuh warga muslim Chechnya.
“Apakah Anda ingat bagaimana pasukan kekaisaran Rusia ini mengasingkan leluhur Anda sampai mati di Siberia atau membunuh mereka di tahun 30-an? Bagaimana perasaan Anda ketika putra Anda, sebagai bagian dari tentara Rusia, pergi untuk membunuh orang lain? Hentikan anak-anakmu, jangan kirim mereka ke sini. Jika Anda tidak menghentikan mereka, Tuhan Yang Maha Esa akan menghentikan mereka,” perintahnya, seperti dikutip dari Kavkaz Ugjel (27/2).
Sebelumnya Asmanev mengeluarkan pernyataan, komandan Batalyon Sheikh Mansur, Muslim Cheberloevsky, mengatakan bahwa dia dan para pejuangnya membela Ukraina dari agresor Rusia dan meminta semua orang yang ingin membalas Rusia untuk datang ke Ukraina.
Batalyon Dzhokhar Dudayev didirikan pada Maret 2014 oleh Isa Munaev, penduduk asli distrik Achkhoi-Martan di Chechnya. Nama batalyon ini mengambil nama dari presiden pertama Republik Chechnya, Dzhokhar Dudayev, yang terbunuh oleh serangan udara oleh pasukan Rusia.
Selama perang Chechnya pertama tahun 1994-1996, Munaev memimpin salah satu kelompok bersenjata, dan setelah Aslan Maskhadov berkuasa di Chechnya, ia menjadi komandan Grozny.
Munaev terbunuh pada 1 Februari 2015 dalam pertempuran di Debaltseve. Posisinya kemudian diganti Adam Osmaev.
Adam Osmaev sendiri pernah dituduh berusaha membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin dan istrinya Amina Okueva.(hanoum/arrahmah.id)