TULKAREM (Arrahmah.id) – Militer ‘Israel’ mengumumkan pada Kamis (29/8/2024) bahwa mereka telah membunuh komandan Brigade Tulkarem, Mohammad Jaber, yang dikenal dengan nama samaran Abu Shujaa, bersama dengan empat anggota brigade lainnya selama baku tembak di kamp Nour Shams di Tepi Barat.
Ini terjadi sebagai bagian dari operasi militer berskala besar yang dimulai pada Rabu (27/8).
Menurut Channel 14 ‘Israel’, insiden itu terjadi sekitar pukul 4:00 pagi ketika tentara ‘Israel’ mengepung sebuah bangunan di kamp Tulkarem, tempat Abu Shujaa dan beberapa pejuang Palestina lainnya berada.
Selama baku tembak berikutnya, sebuah unit tentara ‘Israel’ dilaporkan menembakkan rudal ke gedung tersebut.
Setelah bentrokan tersebut, Abu Shujaa dan empat orang lainnya terbunuh, sementara tentara ‘Israel’ menangkap warga Palestina lain yang dicari dari gedung tersebut.
Militer ‘Israel’ juga melaporkan bahwa salah satu tentaranya terluka selama konfrontasi di kamp Nour Shams.
After months of failed attempts, Israel has assassinated Quds Brigades commander of Tulkarem, Abu Shujaa.
Abu Shujaa was besieged in a house with his fellow fighters in Nour Shams Refugee camp and resisted the Israeli forces for hours before he was finally assassinated. pic.twitter.com/HzpaIzskte
— The Cradle (@TheCradleMedia) August 29, 2024
Upaya Pembunuhan
Abu Shujaa, pemimpin Brigade Tulkarem yang berusia 26 tahun menjadi sasaran pembunuhan tentara ‘Israel’ selama bertahun-tahun.
Juli lalu, di bawah protes warga Palestina biasa, ia dibebaskan dari rumah sakit Thabet Thabet di Tulkarem, yang telah dikepung, bukan oleh militer ‘Israel’, tetapi oleh Polisi Otoritas Palestina (PA).
Ketika berita muncul bahwa Abu Shujaa, dan kemungkinan orang lain, dikepung oleh pasukan keamanan PA di rumah sakit, kelompok Palestina, termasuk sayap militer gerakan Fatah, menyatakan nafir, kata Arab yang menunjukkan mobilisasi rakyat.
April lalu, tentara ‘Israel’ menyerbu kamp pengungsi Tulkarem, melancarkan salah satu operasi paling mematikan dalam beberapa tahun, yang mengakibatkan tewasnya 14 warga Palestina dan melukai banyak lainnya.
Saat itu, setelah beredar rumor bahwa Abu Shujaa telah terbunuh, tiba-tiba pemuda itu muncul di pemakaman massal rekan-rekannya, sambil mengacungkan senapan otomatisnya dan menyampaikan pidato emosional tentang kelanjutan perlawanan.
‘Israel’ telah berusaha menangkap atau membunuhnya sejak saat itu, terutama karena Brigade Tulkarem muncul sebagai salah satu kelompok pejuang terkuat yang menentang pendudukan ‘Israel’ di Tepi Barat.
Perluasan Operasional
Saksi mata mencatat bahwa militer ‘Israel’ telah memperluas operasinya di Jenin, terus mengepung dan menyerbu rumah-rumah di lingkungan timurnya.
Tentara juga menyerbu beberapa lingkungan di kota itu, mengirim bala bantuan militer, dan terlibat dalam bentrokan bersenjata dengan pejuang Palestina, dengan ledakan yang terdengar sesekali, menurut Al-Jazeera.
Bulan Sabit Merah melaporkan bahwa seorang warga Palestina dibunuh oleh pasukan ‘Israel’ di lingkungan timur Jenin.
Operasi militer juga meningkat di Tulkarem, di mana pasukan ‘Israel’ menyerbu kamp, menyerbu rumah-rumah warga Palestina, dan menahan sejumlah warga untuk penyelidikan lapangan. Ledakan dan tembakan sering dilaporkan di berbagai wilayah Tulkarem.
Massive destruction in the Tulkarm camp.
FOLLOW OUR LIVE BLOG https://t.co/D6gzVSoTNd pic.twitter.com/El6AsnOzGr
— The Palestine Chronicle (@PalestineChron) August 29, 2024
Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan ‘Israel’ mundur dari kamp Al-Faraa di Tubas, meninggalkan kerusakan signifikan.
Koresponden juga menyebutkan bahwa tentara ‘Israel’ menyerbu kamp Al-Arroub, utara Hebron (Al-Khalil) di Tepi Barat selatan, Kamis pagi (29/8) untuk kedua kalinya dalam beberapa jam.
Tentara terus mengepung kamp Jenin dan Nour Shams di Tulkarem di tengah bentrokan yang sedang berlangsung dengan pejuang perlawanan dan suara ledakan keras.
Militer ‘Israel’ juga melakukan serangkaian penggerebekan di kota Nablus dan kamp Balata dan Askar, menangkap beberapa warga.
Operasi Skala Besar
Untuk hari kedua berturut-turut, tentara ‘Israel’ melanjutkan operasi militernya di seluruh kota dan desa di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki, memperluas upayanya di Tulkarem sambil menarik diri dari kamp Far’a.
Jumlah korban Palestina telah meningkat menjadi 17 orang tewas dan lebih dari 20 orang terluka.
Pada Rabu (27/8), Otoritas Penyiaran ‘Israel’ mengumumkan bahwa tentara ‘Israel’ telah melancarkan operasi skala besar di Tepi Barat utara, dengan pasukan keamanan beroperasi secara bersamaan di Jenin dan Tulkarem.
Di bawah perlindungan dukungan udara, pasukan ‘Israel’ yang besar menyerbu Jenin, Tulkarem, kamp-kamp mereka masing-masing, dan kamp Far’a dekat Tubas pada dini hari. Pesawat-pesawat nirawak ‘Israel’ melakukan sedikitnya tiga serangan, yang mengakibatkan banyak kematian dan cedera.
Militer ‘Israel’ mengonfirmasi bahwa helikopter tempur dan pesawat tak berawak terlibat dalam operasi untuk mendukung pasukan darat, dan operasi tersebut diperkirakan akan berlanjut selama beberapa hari.
Channel 14 ‘Israel’ menggambarkan operasi ini sebagai yang terbesar sejak Operasi Defensive Shield pada 2002.
Di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober, tentara ‘Israel’ telah mengintensifkan serangannya di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, yang mengakibatkan kematian 670 warga Palestina, termasuk 150 anak-anak, cedera pada lebih dari 5.400 orang, dan penangkapan lebih dari 10.000 orang. (zarahamala/arrahmah.id)