IDLIB (Arrahmah.com) – Berita duka datang dari Suriah, komandan militer Mujahidin Jabhah Nushrah dikabarkan telah syahid (in syaa Allah) dalam serangan udara pengecut.
Laporan BBC pada Kamis (5/3/2015) mengklaim bahwa Jabhah Nushrah mengatakan di media sosial bahwa tiga pemimpin Jabhah Nushrah lainnya gugur bersama dengan Abu Humam al-Shami.
Al-shami adalah salah satu tokoh Jabhah Nushrah paling senior yang sebelumnya telah terjun di medan Jihad Afghanistan.
Laporan-laporan mengatakan ledakan yang membunuh para petinggi Jabhah Nushrah disebabkan oleh serangan udara koalisi pimpinan AS yang menghantam pertemuan Jabhah Nushrah di Idlib, namun AS membantah pihaknya telah melakukan serangan udara di provinsi manapun di Suriah dalam 24 jam terakhir, lansir Reuters.
Sementara itu kantor berita rezim Nushairiyah mengklaim tentara rezim telah menargetkan pemimpin Jabhah Nushrah saat mereka melakukan pertemuan di provinsi Idlib.
Jabhah Nushrah adalah salah satu kelompok terkuat yang terlibat pertempuran untuk mengguligkan rezim Syi’ah Nushairiyah yang dipimpin Bashar al-Assad. Mereka terlibat dalam serangan besar terhadap markas Intelijen Angkatan Udara di kota Aleppo pada Rabu (4/3) lalu.
Berita mengenai serangan terbaru datang saat utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura mengatakan kepada BBC bahwa PBB akan bernegosiasi dengan Jabhah Nushrah untuk memungkinkan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk memasuki Aleppo.
Tiga pemimpin Jabhah Nushrah lainnya yang gugur dalam serangan pada Kamis (5/3) menurut laporan media internasional adalah: Abu Musab Falastini, Abu Omar Kurdi dan Abu Baraa Ansari.
Rincian mengenai serangan tidak jelas, namun kantor berita corong propaganda rezim mengklaim bahwa serangan tersebut merupakan “operasi unik” yang dilakukan oleh tentara di daerah al-Habit.
Sumber lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa serangan terjadi di kota Salqin, dekat perbatasan Turki.
Mujahidin Jabhah Nushrah muncul sebagai kekuatan oposisi terkuat di daerah Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah.
Sejauh ini Mujahidin Jabhah Nushrah belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait laporan tersebut. Wallahua’lam. (haninmazaya/arrahmah.com)