GHAUTAH (Arrahmah.com) – Dua komandan faksi pejuang Suriah yang menandatangani kesepakatan “gencatan senjata” di Suriah menyatakan mengakhiri komitmen mereka untuk kesepakatan tersebut karena pasukan rezim Asad dan milisi Syiah sekutunya yang berasal dari Iran terus-menerus menyerang Wadi Barada yang berada di Ghautah Timur, provinsi Rif Dimashq.
Komandan Jaisyul Mujahidin, Abu Bakar, menngatakan dalam cuitannya di Twitter bahwa: “Ketika kami setuju untuk gencatan senjata adalah untuk melindungi orang-orang kami di Wadi Barada dan Ghautah, namun saat Anda (Iran) melanggar perjanjia jadi tunggu apa yang akan menghancurkan Anda,” seperti dilansir ElDorar AlShamia pada Ahad (8/1/2017).
Sementara itu komandan Suqour Asy-Syam, Syaikh Abu Issa, menekankan bahwa desakan rezim dan milisi Syiah untuk menyerang garis depan Wadi Barada dan Ghautah Timur akan berhadapan dengan letusan di garis depan, menambahkan bahwa gencatan senjata telah diabaikan dan dihina.
Faksi-faksi pejuang Suriah di Ghautah Timur telah berhasil mendapatkan kembali kontrol dari daerah Hazerma setelah pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad sempat maju selama beberapa jam. Sementara operasi sengit oleh pasukan rezim Asad dan milisi Syiah sekutunya di Wadi Barada telah memasuki minggu ketiga meskipun adanya kesepakatan gencatan senjata. (haninmazaya/arrahmah.com)