GHAUTAH (Arrahmah.com) – Pada Kamis (9/7/2015), Syaikh Mohammad Bin Abdullah Zaharan Allaush, komandan Jaisyul Islam menyampaikan sejumlah pesan penting selama pertemuan dengan Dewan Komando setelah kembali ke Ghautah Timur pada sebuah video yang dirilis melalui media resminya, jaishalislam.com. Ia berbicara tentang kemenangan yang dicapai Mujahidin merupakan nikmat Allah subhanahu wata’ala.
Padahal, saat itu terdapat beragam kesulitan seperti, kurangnya sumber daya dan perang sengit di semua media -baik tingkat internal dan eksternal yang diluncurkan- oleh rezim, munafik dan negara kriminal.
Berikut Arrahmah kutipkan 10 pesan utama dari Komandan Zaharan Allaush yang disarikan dari video yang berdurasi 1 jam 29 menit tersebut pada Youtube, Kamis (9/7). Bismillah.
- [Umur] Rezmin tinggal hitungan hari, biidznillah. [Posisi] kita semakin kuat di seluruh negeri dan mempermalukan tentara yang goyah.
- Anak-anak bangsa Suriah baru ikhlas jika Assad dan para letnannya serta mereka yang turut bagian dalam kejahatannya hengkang.
- Plot ISIS kami kenali [dengan baik]. Dia memperparah luka Muslimin dan kejahatannya tertolak oleh setiap pemilik ketulusan jiwa.
- Ghautah Timur dan Damaskus Selatan dikepung oleh kekuatan eksternal yang kotor, sementara rezim tak ubahnya sipir penjara.
- Kepada mereka yang tidak menginginkan persatuan Mujahidin dan selalu mengambil posisi prestise, saya katakan, Takutlah kepada Allah dan bersatulah dengan saudara-saudaramu.
- Seluruh faksi Jihad di Ghautah kini telah bersatu dalam Komando Bersatu, kecuali Jabhah Nushrah dan kami mengajaknya bergabung, jangan sampai mencetus perpecahan.
- Amnesti umum diberikan oleh Komando Bersatu kepada mereka yang tidak termasuk para tawanan dari ISIS, milisi Syiah, dan tentara rezim.
- Bangsa Arab dan Kurdi bersatu melalui Islam. Ideologi kaum Baats Arab dan PKK Kurdi telah merusak negara dan masyarakat kita.
- Beberapa negara kotor mendukung milisi komunis PKK dalam pengusiran masyarakat Arab dari kampungnya di Utara.
- Para pemimpin negara-negara Muslim seharusnya tidak condong kepada adidaya dunia yang memeras dan memprovokasi hasutan di negara mereka.
(adibahasan/arrahmah.com)