ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pengakuan mengejutkan diungkapkan oleh Yousaf Al Salafi – yang disebut-sebut sebagai komandan kelompok “Daulah Islam”, atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, di Pakistan. Dalam proses penyelidikan terhadap dirinya, dia mengaku telah menerima dana melalui Amerika Serikat.
Lembaga penegak hukum Pakistan pada Kamis (22/1/2015) mengklaim bahwa mereka menangkap Al Salafi, bersama dengan dua rekannya, dalam serangan bersama di Lahore. Namun, sumber mengungkapkan bahwa Al Salafi sebenarnya ditangkap pada bulan Desember tahun lalu dan itu baru diungkapkan pada tanggal 22 Januari.
“Selama penyelidikan, Yousaf Al Salafi mengungkapkan bahwa dia memperoleh pendanaan – yang dikirimkan melalui Amerika – untuk menjalankan organisasi [IS] di Pakistan dan merekrut para pemuda untuk berperang di Suriah,” sumber yang mengetahui penyelidikan itu mengungkapkan kepada Daily Express dengan syarat anonimitas, sebagaimana dilansir Express Tribune.
Al Salafi adalah seorang Pakistan-Suriah, yang memasuki Pakistan melalui Turki lima bulan yang lalu. Sebelumnya, dilaporkan bahwa dia menyeberang ke Turki dari Suriah dan tertangkap di sana. Namun, dia berhasil melarikan diri dari Turki dan mencapai Pakistan untuk membentuk IS di wilayah tersebut.
Sumber-sumber mengatakan pengakuan-pengakuan Al Salafi dibagikan dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry selama kunjungannya ke Islamabad. “Hal itu juga dibahas dengan kepala CENTCOM Jenderal Lloyd Austin selama kunjungannya ke Islamabad awal bulan ini,” kata seorang sumber.
Al Salafi juga mengaku bahwa dia – bersama dengan seorang kaki tangan Pakistan, yang dilaporkan merupakan seorang imam masjid – merekrut orang untuk mengirim mereka ke Suriah dan mendapatkan sekitar $ 600 per orang dari Suriah.
“AS [mengklaim] telah mengutuk kegiatan IS tapi sayangnya belum mampu menghentikan pendanaan organisasi ini, yang tengah disalurkan melalui AS,” kata seorang sumber.
“AS harus menghilangkan kesan bahwa mereka membiayai kelompok [IS] untuk kepentingan mereka sendiri dan itulah sebabnya mereka meluncurkan serangan terhadap organisasi [IS] di Irak namun tidak di Suriah,” tambahnya.
Ada laporan bahwa warga dari Libya, Afghanistan, Pakistan dan India di samping negara-negara lainnya merupakan negara-negara yang direkrut oleh IS untuk berperang di Suriah. Poster dan coretan-coretan dukungan untuk IS juga telah terlihat di berbagai kota di Pakistan.
(aliakram/arrahmah.com)