INGUSHETIA (Arrahmah.com) – Komandan Mujahidin wilayah Ghalghaycho (Ingushetia) Emir Adam membuat statemen khusus yang mengindikasikan bahwa ledakan yang terjadi pada 9 September 2010 lalu di dekat kota Buro (Vladikavkaz) dilakukan oleh Brigade Martir Riyadus-Shaliheen.
Statemen ini diposting dalam website hunafa. Berikut statemen lengkapnya :
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Keberkahan semoga selalu tercurah kepada utusan Allah, keluarganya dan para sahabat serta semua orang yang mengikuti petunjuk-Nya hingga hari kiamat.
Kami, Mujahidin dari Ghalghaycho menyatakan bahwa operasi yang dilakukan pada 30 Ramadhan 1431 H (9 September 2010) di kota Buro dilakukan oleh pejuang kami dari Brigade Martir Riyadus-Shaliheen, hal tersebut merupakan jihad kami memerangi orang kafir di wilayah yang diduduki di Ossetian.
Tujuan kami adalah pengusiran tentara penjajah dan mengembalikan negeri Kaukakus dan menegakkan aturan Islam pada mereka.
Semua orang tahu bahwa Ossetia menjadi pelopor orang-orang kafir Rusia untuk ekspansi mereka ke Kaukakus Utara. Kafir Ossetia secara aktif dan berpartisipasi langsung dalam berbagai kampanye terhadap penduduk Muslim Kaukakus, khususnya terhadap Ingush.
Mereka secara penuh mendukung Rusia bahkan dalam tragedi Beslan, ketika kekejaman Kremlin menghancurkan anak-anak Ossetia.
Selama tanah Muslim tidak kembali ke pemiliknya, aktivitas anti-Islam tidak akan berhenti di Ossetia, mereka akan terus menjadi target serangan kami.
Kami juga menyatakan bahwa Mujahidin tidak terlibat dalam pembunuhan Khamzat Chumakov (Imam masjid Ingushetia). Rupanya ini merupakan tindakan intelijen untuk mengacaukan situasi.
Terlepas dari perbedaan pandangan dalam beberapa isu, kami menyadari bahwa Khamzat Chumakov adalah seorang ulama yang berani dan memiliki prinsip. Kami mendapat informasi bahwa kematiannya dilakukan oleh agen intelijen kafir T. Arselgov, memang ia telah ditugaskan untuk membunuh pemimpin agama.
Dengan demikian kematian Chumakov adalah untuk mendiskreditkan Mujahidin.
Emir Ghalghaycho, Adam
(haninmazaya/arrahmah.com)