DAMASKUS (Arrahmah.com) – Komandan kepala dan pendiri Tentara Pembebasan Suriah (FSA), kehilangan kakinya setelah sebuah bom yang diduga ditanam di mobilnya meledak pada Senin (25/3/2013) pagi. Insiden terjadi di kota Miadeen, dekat Deir Ezzor.
Sebuah video menunjukka Riad al-Assaad dibawa ke rumah sakit menggunakan tandu. Ia hampir tidak sadar dan terdengar mengucapkan : “Aku ingin mati”, lansir Al Arabiya.
Assaad kemudian dipindahkan ke Turki untuk menerima perawatan medis.
Turki telah lama mendukung pejuang oposisi di mana para komandan FSA memiliki basis saat membentuk FSA, menurut laporan Al arabiya.
Juru bicara FSA, Louay Almokdad mengatakan dalam sebuah video statemen bahwa Assaad selamat dari serangan namun kehilangan kakinya dan kini menerima perawatan medis.
Dalam pernyataan sebelumnya, Almokdad menuduh rezim Bashar al-Assad yang mendalangi percobaan pembunuhan ini dengan mengatakan : “percobaan untuk membunuh Riad al-Assaad adalah untuk menghukum wilayah timur, seperti al-Reqqa dan Deir Ezzor yang dikendalikan pemberontak.”
Almokdad bersumpah akan membalas dendam atas serangan ini dan mereka yang merencanakan pembunuhan tidak akan lolos dari hukuman.
“Kami menegaskan bahwa upaya ini tidak akan mempengaruhi revolusi ini dan kami beritahu para kriminal bahwa mereka tidak akan lolos dari hukuman,” ujarnya. “Tidak peduli siapa yang mereka (pasukan Assad) bunuh, tidak peduli apa yang mereka hancurkan, pemberontakan melawan rezim akan terus berlangsung,” tambahnya.
Assaad adalah seorang mantan kolonel di Angkatan Udara Suriah sebelum mengumumkan pembelotannya pada Juli 2011. Dia mengatakan tujuan pembentukan FSA adalah untuk berjuang bersama para pendemo dalam upaya menurunkan rezim Assad dan melindungi warga sipil dari kejahatan pasukan rezim Assad. (haninmazaya/arrahmah.com)