WASHINGTON (Arrahmah.com) – Komandan tinggi militer Amerika Serikat saat melakuakn wawancara pada Minggu (19/2/2012) menyatakan bahwa mengambil tindakan militer terhadap Iran merupakan tindakan yang sangat prematur.
Jenderal Martin Dempsey, kepala Staf Gabungan, juga menyatakan pada CNN bahwa sanksi ekonomi juga harus diberlakukan untuk Iran sebagai salah satu tanggapan atas program pengembangan nuklirnya. Namun, ia tetap menekankan agar Amerika Serikat dan negara-negara sekutu harus tetap mempersiapkan opsi militer.
“Saya pikir masih terlalu dini untuk secara eksklusif memutuskan opsi militer,” kata Dempsey, menurut kutipan dari wawancara yang disiarkan CNN.
“Saya berpikir bahwa sanksi ekonomi dan kerjasama internasional yang sudah kami lakukan sudah mulai berpengaruh,” tambahnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, muncul spekulasi bahwa Israel semakin dekat untuk mengambil keputusan menyerang fasilitas nuklir Iran, namun Israel membantah mencapai keputusan seperti itu.
Ketegangan antara Iran dan Israel juga telah semakin meninggi dengan masuknya kapal perang Iran ke perairan Mediterania melalui Terusan Suez untuk menunjukkan “kekuatan”.
Amerika Serikat, negara Barat lainnya, serta Israel percaya bahwa Iran berusaha membangun bom nuklir, namun Teheran membantah tuduhan itu dan bersikeras program atomnya adalah murni untuk tujuan damai.
Iran mengatakan pekan lalu pihaknya siap untuk melanjutkan pembicaraan yang sempat terhenti mengenai program nuklirnya, yang memicu sikap berhati-hati dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Dempsey mengatakan keyakinannya bahwa dengan menempuh langkah diplomasi, hal ini akan memiliki pengaruh untuk menyelesaikan ketegangan antara Barat dengan Iran. Meski demikian, ia menyarankan jika Barat memilih solusi militer, maka Barat harus lebih siap untuk langkah tersebut.
“Maksud saya, pada dasarnya, kita harus siap,” katanya. (althaf/arrahmah.com)