GAZA (Arrahmah.com) – Seorang komandan Al-Qassam dan enam orang lainnya dilaporkan gugur dalam serangkaian serangan udara pengecut yang dilancarkan pasukan Zionis di Jalur Gaza.
Ahmad Jabari, komandan operasional dari sayap militer gerakan Hamas, Brigade Izzedine al-Qassam, syahid (Insha Allah) pada Rabu (14/11/2012) bersama pengawalnya Mohammed al-Hams, dalam serangan udara yang menghantam sebuah mobil di kota Gaza.
Tak lama setelah itu, pasukan Zionis menggempur Jalur Gaza dengan melancarkan 20 serangan udara, mengugurkan lima orang lainnya, dua di antaranya anak-anak, ujar Mufid mukhalalati, Menteri Kesehatan pemerintahan Hamas dalam konferensi pers di rumah sakit al-Shifa.
Dia menambahkan bahwa 30 orang telah terluka dalam gelombang serangan terhadap beberapa sasaran yang melanda kota Gaza, Beit Lahiya dan Khan younis.
“Penjajah Israel telah melakukan serangan udara lebih dari 20 kali dengan menargetkan markas polisi dan keamanan di Jalur Gaza,” ujar juru bicara menteri dalam negeri, Islam Shahwan.
Serangan pada Rabu (14/11) menandai eskalasi terbesar antara “Israel” dan pejuang Gaza sejak konflik 2008-2009.
Seruan pembalasan
Ahmad Jabari telah melakukan banyak koordinasi, strategi militer dan transformasi dari sayap militer.
Dia juga memimpin negosiasi di Kairo yang menyimpulkan pertukaran tahanan antara Hamas dan “Israel” pada tahun 2011.
Pembunuhan Jabari memicu protes kemarahan di kota Gaza dengan ratusan anggota Brigade al-Qassam menyerukan pembalasan dendam.
Para pria bersenjata menembakkan senjata ke udara dan Masjid di seluruh kota dipenuhi oleh warga yang melaksanakan sholat gaib untuk kematian Jabari.
Osama Hamdan, perwakilan Hamas berbicara dengan Al Jazeera di Doha mengatakan : “Kami akan merespon (terhadap pembunuhan), ini harus saya katakan dengan jelas.”
“Kami sedang menyaksikan eskalasi besar-besaran terhadap rakyat kami di Gaza dan tampaknya bagi saya agenda Israel adalah perang, bukan gencatan senjata,” ujarnya kepada Al Jazeera.
Kelompok Jihad Islam juga mengatakan bahwa terbunuhnya Jabari berarti “Israel” mengumandangkan perang.
Menurut laporan terakhir yang dilansir Press TV, kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza telah menembakkan sedikitnya 90 roket ke wilayah “Israel”. (haninmazaya/arrahmah.com)