KABUL (Arrahmah.com) – Para penjajah tentara salib melalui penguasa boneka berusaha untuk mencabut Islam dari masyarakat Afghanistan setiap menitnya. Tujuan jahat ini sangat jelas dari tindakan sebelumnya pemerintahan boneka dan kini juru bicara tentara boneka Afghan (NDS) dan Wakil Kementrian Haji dan Aqaf telah menempatkan cap menyetujui di atas kertas.
Juru bicara NDS, Luthfullah Mashal dalam salah satu pernyataan mengatakan bahwa ulama di Masjid seharusnya tidak menceritakan ayat-ayat Al Qur’an yang bertentangan dengan Yahudi dan Kristen, meskipun sebagian besar dari Al Qur’an berbicara mengenai kesalahan Bani Israel.
Mereka meminta para imam untuk melakukan apa yang Kekaisaran Romawi dan Yunani minta kepada para imam Yahudi untuk dilakukan, yaitu menyembunyikan kebenaran wahyu Allah. Orang-orang Yahudi dikutuk karena alasan ini oleh Allah.
Demikian pula Wakil Menteri Haji dan Auqaf, Daie ul Haq Aabed mengatakan dalam salah satu wawancara dengan saliran televisi Tolo News bahwa Imam Masjid tidka boleh mengatakan apapun yang bertentangan dengan kepentingan nasional dan siapapun yang tertangkap melakukan hal ini akan dikenakan dakwaan dengan kejahatan dan hukuman.
Semua ini terjadi dalam apa yang disebut “Demokrasi Islam Afghanistan” di mana Anda bebas untuk mengatakan apa pun kecuali Islam. Setelah membuuh ratusan bahkan ribuan Muslim di Afghanistan, kolonialis bekerjasama dengan para penguasa pengkhianat berusaha untuk mengendalikan Islam di dalam Masjid sehingga mereka bisa menghentikan suara kebenaran.
Pemerintah korup Afghan tidak akan menemukan perlindungan dari majikan mereka para penjajah Barat. Di akhirat, mereka akan menghadapi Allah dengan bendera besar pengkhianatan di tangan mereka. Tidak peduli berapa banyak mereka berusaha dan berjuang, mereka tidak akan bisa memadamkan cahaya Islam. (haninmazaya/arrahmah.com)