KOLOMBO (Arrahmah.com) – Sri Lanka telah menerima tawaran Presiden AS Donald Trump untuk membantu menyelidiki ledakan mematikan yang melanda sejumlah gereja dan hotel, saat negara kepulauan itu menandai satu minggu sejak serangan mengejutkan tersebut, lansir Arab News, Senin (29/4/2019).
Pembom bunuh diri menyerang beberapa tempat di dalam dan di luar ibukota pada hari Minggu Paskah, menewaskan 268 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya.
Seminggu telah berlalu sejak trauma dan kejutan peristiwa hari itu. Gereja-gereja di seluruh negeri menangguhkan massa hari Minggu, para jemaat diminta untuk tinggal di rumah dan menonton siaran layanan yang dihadiri oleh Presiden Maithripala Sirisena, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dan pemimpin oposisi Mahinda Rajapaksa. Misa dipimpin oleh Uskup Agung Malcolm Kardinal Ranjith di Kolombo.
Kedutaan Besar AS di Kolombo mengklaim “patah hati” akibat serangan itu, dan berkomitmen untuk membantu Sri Lanka keluar dari krisis ini.
Duta Besar AS, Alaina Teplitz, mengatakan tawaran bantuan Trump adalah nyata dan signifikan.
“Semua kegiatan atas permintaan dan dikoordinasikan dengan pihak berwenang Sri Lanka,” kata pernyataan kedutaan yang dikeluarkan pada Minggu (28/4), menambahkan bahwa itu adalah tindakan jangka pendek dan sementara yang bertujuan membawa para pelaku ke pengadilan.
Sri Lanka telah menerima tawaran Trump, memungkinkan tim AS untuk bekerja dengan pejabat setempat untuk mendeteksi bahan peledak, investigasi TKP, dan analisis forensik.
Tim-tim dari FBI dan Komando Indo-Pasifik AS mendukung penyelidikan yang dipimpin Sri Lanka atas serangan-serangan itu.
“Kami ingin memberikan semua dukungan yang mungkin bagi Sri Lanka dan membantu atas undangan pemerintah,” tambah kedutaan. “Teori konspirasi tentang keterlibatan militer AS menarik perhatian dari tempat yang seharusnya difokuskan. Kerja sama ini merupakan bagian dari kemitraan yang berkembang antara Amerika Serikat dan Sri Lanka. Keamanan adalah komponen kunci dari kemitraan itu.”
Rishad Bathiudeen, menteri perindustrian dan perdagangan, pemukiman kembali para pengungsi, pengembangan koperasi dan pelatihan kejuruan dan pengembangan keterampilan, yang juga pemimpin Kongres Rakyat Muslim mengatakan kepada Arab News bahwa baik pemerintah maupun komunitas Muslim menyambut baik tangan persahabatan yang membentang kepada Sri Lanka di saat-saat sulit tersebut.
“Kami dengan tulus berharap dan berdoa agar kerja sama AS akan membantu memulihkan Sri Lanka ke keadaan normal,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa negara itu akan selalu menyambut kerja sama serupa dari negara-negara sahabat yang telah berjanji mendukung pemerintah Kolombo.
Hampir 10.000 tentara telah dikerahkan di seluruh pulau untuk melakukan pencarian dan memburu anggota dua kelompok Islam setempat yang diyakini telah melakukan serangan.
Pihak berwenang telah menahan lebih dari 100 orang sejak pemboman. (Althaf/arrahmah.com)