MOGADISHU (Arrahmah.com) – Sejak awal 2017, terdapat hampir 7.909 kasus kolera yang mengakibatkan 196 kematian di 11 wilayah di seluruh Somalia, menurut laporan yang dirilis oleh badan PBB untuk urusan kemanusiaan (OCHA).
Kekeringan yang parah di Somalia telah menyebabkan menipisnya sumber air utama dan dampaknya, banyak warga yang mengandalkan pembelian air.
Organisasi bantuan mengatakan bahwa harga air telah melangit dan berada diluar jangkauan bagi banyak orang. Mereka mulai beralih ke sumber air yang tidak aman, menempatkan orang-orang beresiko tertular penyakit yang terbawa air seperti kolera,
lansir Shabelle News pada Senin (6/3/2017).
Wabah paling parah terjadi di desa-desa di wilayah Bay. Kasus baru terus dilaporkan di awdinle, Golf Gadud, Gorisane,
dafad, Manas, Nebsoy dan Shabellow.
Di wilayah Bakool, distrik yang paling terkena dampak adalah Wajid dan Burdhuhunle di Gedo dan distrik Garbahaarey.
WASH dan mitra kesehatan lainnya telah mendirikan pusat pengobatan kolera di berbagai rumah sakit di Bay dan Bayhow. Di daerah yang paling berdampak, mereka menyediakan perlengkapan kesehatan dan oralit.
Somalia adalah salah satu dari empat negara yang menurut laporan PBB sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Total bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan adalah 4,4 miliar USD. (haninmazaya/arrahmah.com)