MOGADISHU (Arrahmah.com) – Lebih dari 400 orang termasuk anak-anak telah tewas sejak Februari karena kekeringan dan wabah kolera di Somalia selatan dan tengah, ujar kementerian kesehatan Somalia mengatakan kepada Anadolu.
Abdullahi Hashi Ali, Dirjen Kementerian, mengatakan kepada Anadolu dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa sedikitnya 407 orang tewas kehilangan nyawa mereka sejauh ini, lansir Shabelle pada Rabu (5/4/2017).
Hampir 18.000 lainnya menerima perawatan di rumah sakit karena penyakit kolera, tambahnya.
“Daerah yang paling terkena dampak kekeringan dan kolera adalah Bay, Bakol, Shabelle Tengah dan Bawah. Kami telah mengorganisir 60 tim medis bergerak untuk mengatasi penyakit mematikan ini,” ujarnya.
Mustaf Mayow, direktur rumah sakit distrik Qasahdhere di wilayah Bay mengatakan bahwa orang-orang sekarat karena penyakit kolera hampir setiap hari.
Pemerintah Somalia yang didukung oleh UNICEF dan WHO mengklaim sedang berjuang melawan penyakit yang ditularkan melalui air.
Kekeringan yang saat ini melanda Somalia adalah yang terburuk sejak 1945, menurut PBB.
Setengah dari populasi negara itu sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan darurat termasuk ribuan anak-anak.
Pada Selasa (4/4), sebuah pesawat Turki membawa pasokan medis dan bantuan pangan ke ibukota Somalia, Mogadishu. (haninmazaya/arrahmah.com)