RIYADH (Arrahmah.id) – Koalisi pimpinan Saudi yang terlibat di Yaman mengatakan telah mengangkut lebih dari 100 tahanan yang dibebaskan ke Yaman dan berkoordinasi dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dalam inisiatif kemanusiaan untuk mendukung gencatan senjata yang ditengahi PBB.
Koalisi mengatakan bulan lalu akan membebaskan 163 tahanan dari kelompok Houtsi Yaman yang berperang melawan Arab Saudi, tetapi seorang pejabat Houtsi kemudian mengatakan daftar itu termasuk orang-orang yang bukan anggota gerakan itu.
Koalisi mengatakan 108 tahanan diterbangkan pada Jumat (6/5/2022) dari Arab Saudi ke kota selatan Aden, di mana pemerintah Yaman yang didukung Saudi bermarkas, dan sembilan ke ibu kota Sana’a yang dikuasai Houtsi. ICRC dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi bahwa 117 telah dipulangkan.
Houtsi mengatakan mereka berhubungan dengan ICRC dan bahwa 126 tahanan telah dibebaskan, “bukan 163 seperti yang diumumkan rezim Saudi,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Koalisi mengatakan 37 tahanan dibawa melalui darat melintasi perbatasan Saudi-Yaman. Dikatakan sembilan “pejuang asing” sedang diserahkan ke kedutaan mereka, media pemerintah Saudi melaporkan, tanpa menyebutkan kebangsaan mereka.
Seorang pejabat pemerintah Yaman mengatakan kepada Reuters bahwa Houtsi menolak untuk membawa mereka yang diterbangkan ke Aden. Awal bulan ini, kepala komite urusan tahanan Houtsi mengatakan daftar tahanan termasuk orang-orang yang “tidak kita kenal dan tidak termasuk tahanan kita”.
Houtsi mengatakan hanya lima dari tahanan yang merupakan “tahanan perang” dan empat adalah nelayan “yang telah diculik di Laut Merah” dan tahanan yang tersisa tidak diketahui oleh kelompok tersebut. Mereka juga mengatakan sembilan dari tahanan adalah orang asing dari Afrika.
Gerakan Houtsi mengatakan pihaknya menyambut baik pembebasan setiap warga Yaman tetapi menyerukan koordinasi dengan pihak berwenang, menambahkan bahwa kelompok itu telah membebaskan 400 tawanan perang tahun ini. (haninmazaya/arrahmah.id)