RIYADH (Arrahmah.com) – Koalisi Arab di Tim Penilai Insiden Gabungan Yaman (JIAT) pada Rabu (11/3/2020) telah membantah tuduhan yang dibuat oleh badan-badan PBB, organisasi internasional dan outlet media bahwa pasukan koalisi melakukan serangan mematikan terhadap pasar di distrik Mundah di Saada.
Laporan oleh koordinator kemanusiaan PBB di Yaman menyatakan bahwa 10 warga sipil tewas dan 18 lainnya cedera dalam operasi pemboman militer di Souq Al-Raqou pada 20 November 2019.
Juru bicara JIAT, Mansour Al-Mansour, mengatakan, para peneliti memeriksa dokumen, termasuk prosedur dan aturan keterlibatan, jadwal misi harian, laporan pasca-misi, rekaman video, gambar satelit, dan ketentuan serta prinsip-prinsip hukum humaniter internasional. Mereka menyimpulkan bahwa satu-satunya misi udara yang dilakukan oleh pasukan koalisi pada 20 November adalah pada target militer yang sah di gubernur Al-Jawf, 180 kilometer dari Souq Al-Raqou. Pada 19 November, sebuah misi udara menargetkan sasaran militer yang sah di distrik Baqim di Saada, 43 km dari lokasi pasar. JIAT tidak menemukan catatan misi udara di Yaman pada 21 November. Setelah meninjau foto yang tersedia, tidak jelas apakah ada efek yang disebabkan oleh penargetan udara Souq Al-Raqou.
Penyelidik juga mengunjungi unit artileri di daerah itu untuk meninjau catatan penembakan dan menemukan bahwa pada hari serangan yang dituduhkan, pasukan darat koalisi menembaki dua sasaran militer, yang berjarak 16 km dan 14 km dari Souq. Sehari sebelumnya, pasukan menembaki target militer 14 km dari Souq Al-Raqou. Sehari setelahnya, mereka menembak target militer yang terletak 15 km dari pasar.
Karena itu JIAT menyimpulkan bahwa Pasukan koalisi tidak menargetkan Souq Al-Raqou pada 20 November. (Althaf/arrahmah.com)