MARIB (Arrahmah.com) – Koalisi Arab untuk Mendukung Legitimasi di Yaman telah mengumumkan bahwa operasi udaranya selama periode 18 hari menghentikan penyerbuan Houtsi yang didukung Iran ke distrik Abdiya di provinsi Marib.
Juru bicara pasukan koalisi, Brigadir Jenderal Turki al-Maliki, mengatakan bahwa koalisi melakukan 118 serangan untuk melindungi warga sipil di Abdiya selama 96 jam terakhir, lansir Al Arabiya (10/10/2021).
Brigadir al-Maliki menambahkan bahwa 15 kendaraan militer milisi Syiah Houtsi dihancurkan, mencatat bahwa korban jiwanya melebihi 400 anggota.
“Masyarakat internasional harus memikul tanggung jawabnya,” tambah al-Maliki.
Juru bicara koalisi meminta PBB dan organisasi internasional untuk memikul tanggung jawab kemanusiaan mereka terhadap warga sipil Abdiya.
Pernyataan Al-Maliki muncul mengingat berlanjutnya penembakan Houtsi dan pengepungan terhadap lebih dari 150.000 orang di distrik Abdiya, di tengah peringatan bencana kemanusiaan dan genosida penduduk distrik tersebut.
Menteri Informasi Yaman, Muammar Al-Eryani, menekankan pada akhir September bahwa pengepungan yang dilakukan oleh milisi Houtsi yang didukung Iran di distrik al-Abdiya di Marib, pencegahannya terhadap makanan dan pasokan medis untuk warga sipil, dan pemboman tanpa pandang bulu terhadap desa dan rumah warga dengan berbagai jenis senjata adalah tindakan balas dendam pengecut yang merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pada bulan Februari, milisi Syiah Houtsi meningkatkan serangan dan operasi militernya untuk mengendalikan Marib, dalam upaya untuk memperkuat posisinya selama negosiasi politik.
Meskipun ada seruan dari organisasi kemanusiaan internasional, PBB dan AS untuk mengakhiri perang dan menghentikan serangan Houtsi di provinsi tersebut, yang merupakan rumah bagi ribuan orang terlantar, milisi terus berusaha untuk maju, tanpa mencapai hasil yang nyata, di tengah perlawanan tentara dan pejuang suku. (haninmazaya/arrahmah.com)