RIYADH (Arrahmah.com) – Koalisi pimpinan Saudi di Yaman pada Kamis (11/11/2021) mengumumkan jumlah korban tewas baru 125 pemberontak Houtsi dalam serangan terbarunya di sekitar Maarib, benteng terakhir pemerintah yang tersisa di utara.
Koalisi mengatakan pemberontak tewas dalam “22 operasi yang menargetkan kendaraan dan anggota milisi” selama 24 jam sebelumnya, kantor berita negara Saudi melaporkan.
Menurut koalisi, operasi berlangsung di Sirwah di timur kota Marib dan provinsi Al-Bayda di selatan dan juga menghancurkan 14 kendaraan militer.
Koalisi pimpinan Saudi telah melaporkan jumlah korban tewas yang tinggi dalam serangan hampir setiap hari sejak Oktober di tengah kampanye untuk mencegah pemberontak merebut kota strategis di utara.
Houtsi jarang mengomentari jumlah korban, yang totalnya telah melampaui 3.000 menurut angka koalisi.
Sebelumnya pada Kamis (11/11), koalisi mengatakan pihaknya melakukan “serangan udara terhadap target militer yang sah di Sanaa dan Saada (di utara) termasuk situs untuk rudal balistik, drone dan gudang senjata” milik Houtsi.
Koalisi melakukan intervensi militer pada tahun 2015 untuk menopang pemerintah Yaman yang diakui secara internasional setelah Houtsi yang didukung Iran merebut ibu kota Sanaa tahun sebelumnya.
Sejak awal konflik, puluhan ribu orang telah tewas dan jutaan mengungsi, memicu apa yang disebut PBB sebagai “krisis kemanusiaan terburuk di dunia”.
Utusan khusus PBB Hans Grundberg mengakhiri tur tiga hari ke Yaman pada Kamis (11/11) – bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali proses perdamaian yang telah lama terhenti.
Utusan itu menunjuk pada “perlunya solusi komprehensif dan dialog politik inklusif”, menurut sebuah pernyataan dari kantornya. (Althaf/arrahmah.com)