(Arrahmah.com) – Imarah Islam Afghanistan atau Taliban akan turut serta menghadiri sebuah konferensi internasional mengenai isu Afghanistan yang akan digelar di Paris, Prancis, pada 17 November 2012 mendatang, dengan mengirimkan dua perwakilan yang akan berbicara di hadapan perwakilan internasional terkait sikap dan prinsip Mujahidin mengenai konflik di Afghanistan.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid merilis pernyataan yang mengklarifikasi terkait partisipasi Mujahidin di konferensi tersebut, sebagai bantahan atas laporan media Barat yang mengatakan bahwa Taliban akan melakukan negosiasi damai dengan para penjajah AS-NATO. Mujahid menegaskan bahwa tidak akan ada kesepakatan politik yang akan dibuat dengan para penjajah maupun dengan pemerintahan Kabul. Imarah Islam Afghanistan tetap pada prinsipnya yang tidak akan berubah sedikitpun. Berikut pernyataan Mujahid:
***
Sama seperti konferensi yang digelar di Tokyo, Jepang, konferensi ilmiah dan pengamatan akan digelar di ibukota Prancis, Paris, oleh sebuah lembaga non-pemerintah “Fondation pour la Recherche Stratégique” pada tanggal 17 bulan Kristen saat ini. Disebabkan Imarah Islam juga telah diundang untuk berpartisipasi, oleh karena itu Imarah Islam akan mengirim dua perwakilan dari kantor politiknya untuk secara langsung menyampaikan sikap (prinsip) dan kebijakan Imarah Islam mengenai situasi di Afghanistan kepada para peserta dan masyarakat internasional yang menghadiri konferensi yang bersifat analisis ini.
Wakil kami hanya akan mengatakan sikap dan kebijakan kami dan karena ini adalah konferensi yang bersifat ilmiah dan pengamatan, tidak akan ada kesepakatan politik dengan siapapun dan juga tidak akan ada pembicaraan dan negosiasi yang akan dilakukan dengan para penjajah atau pemerintahan Kabul.
Oleh karena itu, semua laporan media yang dipublikasikan terkait konferensi ini yang memberi label “pembicaraan damai” atau “negosiasi damai” adalah murni bertujuan untuk propaganda dan upaya untuk mnyebarkan ketidakpercayaan. Rumor-rumor tak berdasar semacam itu juga tersebar pada saat konferensi di Jepang yang kemudian dibantah keras dan kebohongan-kebohongan itu terungkap. Imarah Islam Afghanistan memiliki kebijakan tegas dan syarat-syarat yang telah ditetapkan terkait negosiasi dan pembicaraan ini yang tidak berubah sedikitpun. (siraaj/arrahmah.com)