IDLIB (Arrahmah.com) – Mujahidin Jabhah Nushrah dan kelompok-kelompok jihad Islam di Suriah baru-baru ini menggelar operasi serangan terhadap kelompok sekuler penjahat Jabhah Tsuwar Suriah (Syrian Rebellions Front) pimpinan Jamal Ma’ruf di kota Jabal Zawiyah, pinggiran Idlib. Mujahidin melakukan serangan tersebut sebagai reaksi atas kejahatan-kejahatan kelompok sekuler dukungan Barat.
Media massa sekuler menjadikan reaksi mujahidin tersebut sebagai “bulan-bulanan”. Media massa sekuler memberitakan Jabhah Nushrah adalah kelompok teroris yang ganas, sejalan dengan konsep pemahaman dan metode kelompok ISIS.
Atas fitnahan dan pemuar balikan fakta oleh media massa sekuler tersebut, Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’ sebagai sayap media Jabhah Nushrah pada hari Rabu (29/10/2014) memberikan klarifikasi. Jabhah Nushrah mengungkapkan fakta sebenarnya dan membongkar manipulasi yang dilakukan oleh kelompok sekuler penjahat Jamal Ma’ruf. Berikut ini terjemahan dari peryataan resmi Jabhah Nushrah tersebut.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Penjelasan tentang reaksi terhadap serangan aniaya Jamal Ma’ruf
Jabal Zawiyah – pinggiran Idlib
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada makhluk dan rasul yang paling mulia. Amma ba’du.
Jamal Ma’ruf telah dikejutkan dengan “ledakan” kondisi di kota Jabal Zawiyah, pinggiran Idlib, dimana sebelumnya ia telah terbiasa membunuh, menawan dan merampas harta (mujahidin dan kaum muslimin) tanpa ada yang mengadilinya.
Seperti sudah biasa kita dapati sifatnya, lisannya mengatakan “Mari kita berhukum kepada mahkamah syari’at”, namun tangannya selalu menyerang, membunuh, menawan dan merusak urusan agama maupun dunia masyarakat. Ia melakukan penipuan dan manipulasi terhadap masyarakat, dengan mempermainkan istilah-istilah, memalsukannya dan merubahnya dari makna-makna sebenarnya kepada makna-makna yang batil. Ini adalah musibah yang selalu menimpa umat-umat manusia, yaitu menamakan perkara-perkara dengan nama-nama yang bukan sebenarnya, sehingga mengakibatkan masyarakat bingung dan keliru memahami hakekat sebenarnya dari perkara-perkara tersebut.
Kelompok penjahat Jamal Ma’ruf merusak urusan dunia dan urusan agama masyarakat, namun jika faksi-faksi (mujahidin) lainnya ingin mengadilinya atas tindakan perusakan yang dilakukannya, ia buru-buru mengatakan, “Mari kita berhukum kepada mahkamah syari’ah”, agar ia bisa menunjukkan dirinya sebagai sosok orang yang sangat bertakwa lagi wara’ (berhati-hati) dalam perkara nyaa dan harta kaum muslimin dan mujahidin. Padahal ia bukanlah orang yang memiliki sifat mulia seperti itu.
Ia melakukan hal itu sebagai klaim untuk bisa melarikan diri dari proses peradilan terhadap kejahatan dan perusakan yang ia lakukan, dan meyakinkan pasukannya yang menolak untuk menyerang dan memerangi mujahidin bahwasanya mujahidin yang ingin mengadilinya atas kejahatannya tidak tunduk kepada mahkamah syariat dan bahwasanya ia telah mengerahkan seluruh kemampuannya sedangkan mujahidin adalah orang-orang yang ngotot menolak mahkamah syari’ah.
Dari sini kami mengingatkan perhatian orang-orang terhormat dari kalangan para komandan kelompok-kelompok jihad di negeri Syam. Kami katakan kepada mereka, “Waspadailah oleh kalian manipulasi Jamal Ma’ruf dan waspadailah pemalsuan istilah-istilah dan fakta-fakta. Karena sesungguhnya reaksi yang hari ini dilakukan oleh kelompok-kelompok jihad terhadap serangan aniaya Jamal Ma’ruf berlandaskan Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam, bukan masalah perselisihan antara dua kelompok belaka. Ia adalah reaksi terhadap serangan aniaya dan perusakan yang selama ini dilakukan oleh Jamal Ma’ruf. Reaksi ini dilakukan oleh semua kelompok jihad di negeri Syam, dan Jabhah Nushrah hanyalah salah satu dari keseluruhan kelompok jihad tersebut.
Namun sebagian pihak ingin membatasi pelaku reaksi tersebut pada kelompok Jabhah Nushrah semata, untuk mengesankan kepada masyarakat bahwa kelompok Jabhah Nushrah berjalan diatas metode kelompok Daulah (ISIS). Ini adalah analogi yang rusak, sebab kelompok Daulah adalah kelompok yang melakukan serangan aniaya, sementara kelompok-kelompok jihad lainnya adalah pihak yang diserang secara aniaya. Adapun dalam peristiwa ini, Jamal Ma’ruf adalah pihak yang melakukan serangan aniaya terhadap kelompok-kelompok mujahidin. Maka dengan kejahatannya itu Jamal Ma’ruf benar-benar menyerupai kejahatan kelompok Daulah. Bahkan Jamal Ma’ruf membombardir seluruh penduduk kota Baarah sebagaimana kelompok Daulah membombardir seluruh penduduk kota Atarib dan kota-kota lainnya.
Kami mengajak kepada orang-orang yang obyektif dan para tokoh terhormat di negeri Syam untuk memperhatikan dan mencermati peristiwa yang terjadi. Jika Jabhah Nushrah berjalan di atas metode kelompok Daulah (karena melakukan serangan balasan terhadap kelompok penjahat Jamal Ma’ruf, edt), lantas apakah kelompok Jundul Aqsha dan Liwa’ Abu Umair yang merupakan bagian dari kelompok Ahrar Asy-Syam dibawah pimpinan komandan akh Abu Thalib, Liwa’ Sayyidul Ahrar, Liwa’ Al-Khansa’ sebagai bagian dari Liwa Shuqur Asy-Syam, dan Katibah Yasir An-Nashuh yang dulunya sangat dekat hubungannya dengan kelompok penjahat Jamal Ma’ruf, serta sejumlah tentara dari kelompok-kelompok jihad yang bangkit untuk menolong mujahidin dan membela seluruh kaum muslimin tanpa memandang dari kelompok jihad mana mereka berasal, juga puluhan mujahidin lainnya yang tidak tergabung dalam satu kelompok jihad tertentu. Mereka semua saat ini turut serta dalam melakukan reaksi balasan terhadap kejahatan-kejahatan Jamal Ma’ruf; lalu apakah mereka semua juga dituduh berjalan di atas metode kelompok Daulah?
Ataukah faktanya adalah kejahatan-kejahatan kelompok Jamal Ma’ruf dengan mengulurkan tangannya kepada Barat dan menyertai invasi salibis mereka terhadap penduduk negeri Syam? Lalu saat pengadilan menjamah kelompok mereka, maka mereka menuding orang yang berselisih dengan mereka (Jabhah Nushrah dan kelompok-kelompok jihad lainnya, edt) sebagai para kriminal? Maka tuduhan pun telah disiapkan sebelumnya, “Fulan adalah ISISer dan berjalan di atas metode kelompok Daulah!”
Sejak kapan menolong orang-orang yang tertindas dan melindungi nyawa dan kehormatan mereka adalah tindakan “ISISasi” atau dianggap berjalan di atas metode kelompok Daulah? Padahal Allah Ta’ala telah berfirman:
وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا
Mengapa kalian tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang tertindas baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Rabb Kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!” (QS. An-Nisa’ [4]: 75)
Sebagaimana kami berlepas diri kepada Allah Ta’ala dari kelompok Daulah dan kejahatan-kejahatannya yang telah menimpa darah-darah kaum muslimin yang tak berdosa dan merusak jihad di negeri Syam, dan kami telah memberikan reaksi atas serangan mereka kepada kaum muslimin dan mujahidin; demikian pula kami berlepas diri dari Jamal Ma’ruf dan kejahatan-kejahatannya yang telah merusak urusan agama dan urusan dunia kaum muslimin, dan kami memberikan reaksi atas serangan kelompok Jamal Ma’ruf terhadap kaum muslimin dan mujahidin.
Peperangan kami melawan kerusakan dan para perusak akan terus belranjut dengan izin Allah Ta’ala, baik mereka berada dalam barisan yang berlebih-lebihan dalam melalaikan (tafrith) maupun dalam barisan yang berlebih-lebihan dalam melaksanakan (ifrath). Hal itu demi menolong penduduk negeri Syam dari setiap pihak yang melakukan serangan aniaya kepada mereka.
Barangkali sudah sangat jelas bagi semua pihak bagaimana para pasukan serbu berani mati mujahidin Jabhah Nushrah menyerbu masuk ke dalam gedung gubernur Idlib dan menimpakan bencana kepada para perwira militer dan tentara Nushairiyah di kampung halaman mereka sendiri.
Sementara itu Jamal Ma’ruf dan pasukannya dari arah belakang barisan mujahidin justru menyerbu masuk kantor-kantor mujahidin, membombardir desa-desa, mengguncangkan penduduk muslim desa-desa tersebut dengan serangan biadab mereka, dan melakukan serangan aniaya kepada penduudk yang seharusnya merasakan keamanan. Laa hawla wa laa quwwata illa billah al-‘aliyy al-‘azhim.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan salam kepada nabi kita Muhammad, keluarganya, dan seluruh sahabatnya.
Allah Maha Menguasai urusan-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya.
Jabhah Nushrah
Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’
Jangan melupakan kami dalam doa kebaikan Anda
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam
Rabu, 5 Muharram 1435 H / 29 Oktober 2014 M
(muhib al majdi/arrahmah.com)