MARJAH (Arrahmah.com) – Sebuah serangan besar-besaran NATO di Afghanistan selatan diklaim berhasil membunuh sejumlah mujahidin pada gelombang pertamanya hari Sabtu (13/2), kata komandan militer Afghanistan.
Lima mujahidin diklaim tewas tidak lama setelah pasukan pimpinan AS ini mendarat di kota Marjah provinsi Helmand, kata Sher Mohammad Zazai, komandan Angkatan Darat Afghanistan Korps 205.
“Menurut laporan awal, lima musuh telah terbunuh,” katanya.
“Dua orang tewas dalam satu lokasi, tiga di negara lain. Mereka terbunuh dalam perkelahian langsung,” katanya kepada wartawan melalui video conference langsung dari ibu kota Helmand, Lashkar Gah.
Ketika penyerangan berlangsung, seorang mujahid yang melakukan aksi istisyhad menyerang di kota Kandahar, ibukota provinsi sebelahnya.
Sepeda motor yang telah dipasangi bahan peledak itu telah berhasil membunuh seorang tentara AS di dekat patroli militer, seorang perwira militer Afghanistan mengatakan.
“Ada bom bunuh diri di dekat kendaraan pasukan AS. Seorang tentara Amerika tewas, tiga lainnya luka-luka dan seorang warga sipil Afghanistan tewas dan empat lainnya luka-luka,” kata Kapten Abdul Rahman, yang berada di dekat lokasi di pinggiran kota Kandahar.
NATO mengatakan pihaknya belum dapat memberikan konfirmasi atas laporan kematian AS ini.
Juru bicara ISAF NATO kepada AFP mengatakan “Kami menyadari banyaknya bahan peledak di daerah ini dan kami sedang menyelidikinya.”
Sebelum fajar pada hari Sabtu, Helikopter Chinook memenuhi ar Marjah dengan lebih dari 15.000 tentara yang dipimpin oleh Marinir AS untuk melancarkan ofensif besar pertama sejak Obama mengirimkan gelombang pasukan barunya.
“Pada pukul 02:30 pagi ini (2200 GMT), helikopter pasukan gabungan masuk ke kota Marjah,” kata Letnan Josh Diddams, juru bicara Marinir AS di Taskforce Leatherneck di Helmand.
“Kami sekarang sedang berusaha menyebar di wilayah ini dan harus mengurangi perlawanan,” katanya.
Presiden Afganistan Hamid Karzai memperingatkan pasukan gabungan itu agar berusaha untuk tidak membahayakan warga sipil sepanjang serangan.
“Presiden Afghanistan dan otoritas militer asing mendesak agar terus berkonsultasi dengan masyarakat setempat, sepenuhnya mengkoordinasikan tindakan mereka dan menghindari penggunaan kekuatan udara di daerah-daerah sipil,” sebuah pernyataan dari kantor Karzai mengatakan.
Jenderal Muhaiuddin Ghori, komandan militer Afghanistan di Helmand, menyatakan pasukannya telah dikerahkan dari dalam maupun luar kota Marjah, tempat bagi tinggalnya 80.000 orang di tengah-tengah lembah Sungai Helmand.
Gubernur Helmand Mohammad Gulab Mangal, mengatakan kepada wartawan: “Di mana ada perlawanan itulah yang harus dikalahkan.”
Mushtarak adalah tahap pertama dari operasi besar NATO dan Afghanistan untuk membangun kembali kendali pemerintahan Afghanistan atas wilayah di selatan negara itu.
Berbeda dengan yang dilaporkan oleh NATO, mujahidin Afghanistan mengaku pada awal peperangannya kali ini, korban jatuh pertama kalinya dari pasukan penyerang di alun-alun kota Marjah, kata juru bicara mujahidin Yousuf Ahmadi mengatakan.
“Tadi malam Amerika dan pasukan asing memasuki Marjah Loy Charae (Big Square) di pusat Marjah dan kami sibuk memerangi mereka,” katanya.
“Dalam bentrokan pertama, kami berhasil menewaskan enam tentara asing,” katanya. (althaf/ap/dawn/arrahmah.com)