Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina mengecam kehadiran delegasi Indonesia ke Israel. Wakil omas Islam juga menyangkal kehadirannya.
Berkaitan dengan hadirnya lima delegasi Indonesia dan bertemu dengan Presiden Israel, Shimon Peres, Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) mengeluarkan kecaman kerasnya. Kecaman keras KISPA disampaikan melalui redaksi www.hidayatullah.com, Selasa, (11/12) pagi.
Menurut KISPA, tindakan wakil lima delegasi Indonesia itu adalah bentuk ‘penikaman’ dan sangat melukai perjuangan rakyat Palestina yang ingin meraih kemerdekaan yang hakiki.
Karenanya, bagi KISPA, kehadiran mereka dan bertemu dengan Presiden Shimon Peres itu sebagai preseden buruk bagi Indonesia di mata dunia Islam. Demikian pernyataan yang disampaikan Sekjen KISPA, Ferry Nur.
Lebih lanjut, Ferry Nur mengatakan, agar pemerintah Indonesia segera mengusut wakil delegasi Indonesia itu agar tak dikawatirkan menimbulkan perpecahan umat Islam di dalam negeri.
Menolak
Sementara itu, para pengurus dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah menyangkal kepergian dua wakil mereka mengunjungi Israel baru-baru ini atas nama organisasi.
Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah mengatakan, mengatakan dirinya tidak tau-menahu kepergian salah satu anggotanya menghadiri pertemuan dengan Presiden Israel, Shimon Peres tersebut.
“Saya belum mengikuti pemberitaan. Saya belum mengetahui soal kepergian ke Israel. Tetapi, sebetulnya, saya akan mencari tahu,” ujar Din sebagaimana dikutip Koran The Jakarta Post.
Sementara itu, Ghozi Hasyim, salah satu pengurus PBNU, mengatakan, ia tak mengetahui kepergian lima delegasi asal Indonesia dalam pertemuan itu, karenanya, organisasinya menolak dilibatkan.
“Aku tidak mengetahui ada undangan dari Israel. Sejauh yang saya ketahui, tidak ada wakil-wakil dari NU,” ujar Ghozi dikutip The Jakarta Post.
Sementara itu, Zannuba Arifah Chafsoh, putrid Abdurahman Wahid, mengatakan, ayah nya bukan berada di antara peserta-peserta Indonesia yang hadir dalam pertemuan itu. “Tidak, ia tidak menuju Israel. Ia berada Jakarta,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Koran Israel, Jerussalem Post tanggal 8 Desember 2007 memuat berita lima rombongan Indonesia yang telah menghabiskan waktu selama seminggu di Israel, disponsori Simon Wiesenthal Center dan LibForAll Foundation.
Diantara lima anggota rombongan asal Indonesia itu, kata Jerussalem Post, ada nama Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur, Syafiq Mugni dan Abdul A’la (NU).
Sumber: Hidayatullah