IDLIB (Arrahmah.com) – Mujahidin Jabhah Nushrah bersama mujahidin Islam dan mujahidin FSA mengepung dan menyerang markas militer Shabibah dan markas militer Qirmid di provinsi pinggiran Idlib selama lebih dari tiga bulan.
Usaha itu ditindak lanjuti dengan operasi gabungan “perang pembalasan setimpal atas pembantaian Baniyas” yang berlangsung dari Rabu pagi (8/5/2013) sampai Rabu malam (22/5/2013). Selama 14 hari penuh, pertempuran dahsyat terjadi dalam dua tahap. Mujahidin berhasil menghancurkan banyak tank, posko militer, gudang amunisi dan menewaskan banyak tentara Nushairiyah. Selain itu mujahidin sukses membebaskan sepenuhnya markas militer Shabibah.
Operasi pertempuran yang dahsyat ini dilakukan mujahidin sebagai pembalasan atas kebiadaban pasukan Nushairiyah dan milisi Syiah Shabihah yang membantai lebih dari 700 warga sipil muslim di desa Baidha’ dan kota Baniyas, provinsi Tarsus pada Kamis (2/5/2013).
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Pernyataan no. 343
Perang pembalasan setimpal “qisash” atas pembantaian penduduk kita di Baniyas
Segala puji bagi Allah Yang telah menjadikan jihad di jalan-Nya sebagai puncak tertinggi ajaran Islam. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada rasul yang diutus dengan pedang untuk meninggikan menara Islam, nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam, keluarganya dan seluruh sahabatnya yang mulia. Amma ba’du.
Setelah mujahidin mengepung markas-markas militer rezim Nushairiyah Suriah di pinggiran Idlib, khususnya markas militer Shabibah dan markas militer Qirmid, selama lebih dari tiga bulan, maka kelompok-kelompok jihad dan Jabhah Nushrah ~semoga Allah menjayakannya~ bersama-sama melanjutkan pengepungan untuk mengetatkan cekikan dan melakukan penyerbuan masuk.
Jabhah Nushrah menyambut seruan operasi ini sebab markas-markas militer tersebut membawa bahaya yang sangat besar terhadap kaum muslimin. Hampir tidak ada desa, kampung dan kota di pinggiran Idlib Timur dan Idlib Utara yang selamat dari bombardir dari markas-markas militer tersebut.
Markas-markas militer tersebut juga memiliki posisi yang penting dan strategis sebagai basis untuk memulai penyerangan dan pembebasan kota Idlib, dengan izin Allah Ta’ala. Operasi peperangan ini juga dilakukan sebagai bentuk pembalasan setimpal atas kejahatan rezim Nushairiyah Suriah yang membantai penduduk kita kaum muslimin yang tertindas di kota Baniyas dengan tangan dingin.
Target operasi
Setelah berserah diri kepada Allah Ta’ala semata, mujahidin sepakat untuk mengepung dan menyerbu markas-markas militer dan benteng-benteng pertahanan rezim Nushairiyah berikut ini:
- Markas militer Shabibah
- Laboratorium Pertahanan Al-Allaf
- Markas Batalion Artileri Zahrat al-Basatin
- Laboratorium Pertahanan Batata
- Laboratorium Pertahanan Qirmid
- Posko militer Kaziyah
- Posko militer Madajin
- Markas militer Perintis – Komando Perwira Tinggi
- Posko militer Jaumah
- Posko militer bukit Mastumah
Kesatuan mujahidin yang turut serta dalam operasi gabungan
- Jabhah Nushrah
- Liwa’ at-Tauhid
- Harakah Ahrar asy-Syam al-Islamiyah
- Shuqur asy-Syam (FSA)
- Dir’u al-Jabal (FSA)
- Dir’u ats-Tsaurah (FSA)
- Ahrar asy-Syimal (FSA)
- Liwa’ al-Hurriyah (FSA)
Perlengkapan mujahidin yang turut serta dalam peperangan
Setelah berserah diri kepada Allah Ta’ala semata, mujahidin mempersiapkan perlengkapan perang sebagai berikut:
- 8 tank
- 1 panser BMP
- 18 meriam kaliber 23 mm
- 80 roket Katyusa
- 5 meriam kaliber 57 mm
- 2 meriam Fozleka
- 1 meriam kaliber 130 mm
- 1 roket B 9
- 3 mortar kaliber 62 mm
- 4 mortar kaliber 120 mm
- 3 mortar kaliber 82 mm
- 20 senjata mesin kaliber 14,5 mm
- 20 senjata mesin DShK kaliber 12,7 mm
- 1 roket Koncores
- 1 roket N 29
- 3 pelontar roket grad, masing-masing memiliki 50 roket
Waktu operasi
Secara resmi operasi gabungan diumumkan dan dimulai pada hari Rabu, 26 Jumadil Akhir 1434 H/8 Mei 2013 M. Operasi tahap pertama ini berlangsung sampai penyerangan masuk ke markas militer Shabibah pada hari Rabu, 11 Rajab 1434 H/22 Mei 2013 M.
Planning operasi gabungan
Menyerang seluruh markas militer dan posko militer rezim Nushairiyah Suriah di kawasan dengan tembakan tank, meriam, dan senjata mesin berat sebagai awal dari upaya penyerbuan masuk terhadap markas militer Shabibah dan markas militer Qirmid, kemudian berusaha membebaskan kedua markas militer tersebut dengan izin Allah Ta’ala.
Jalannya peperangan
Operasi tahap pertama
Hari pertama
Setelah mujahidin berkumpul dan mengambil posisi mereka, serangan terhadap markas-markas pasukan Nushairiyah dimulai dengan tembakan pada pukul 07.00 pagi sesuai yang telah direncanakan.
Serangan diawali dengan penembakan roket Grad terhadap markas-markas militer dan penembakan roket Katyusa dan meriam kaliber 125 mm terhadap asrama militer. Mujahidin menembaki markas-markas militer dengan senjata mesin berat. Mujahidin juga terlibat baku tembak sengit denga posko-posko militer kota Areha.
Di barisan mujahidin tidak ada yang mengalami cedera yang bisa disebutkan, segala puji bagi Allah semata, meski pesawat-pesawat tempur musuh membombardir mujahidin. Sebab dengan izin Allah senapan penangkal serangan udara mujahidin berhasil menghalau pesawat-pesawat tempur musuh.
Dalam pertempuran pada hari pertama mujahidin berhasil menghancurkan sebuah gudang amunisi, dua buah tank, gedung utama pada markas militer Perintis, dan kerusakan hebat pada banguna-bangunan pertahanan musuh sehingga pasukan musuh ditarik mundur dari markas militer Nairab menuju markas militer Qirmid.
Hari kedua dan ketiga
Bombardir terhadap tiga markas militer utama “markas militer Perintis, markas militer Shabibah dan markas militer Qirmid” dengan mortar, meriam kaliber 57 mm, roket Grad, roket Katyusa dan tank-tank. Semua orang bisa menyaksikan api membakar bagian dalam kompleks markas-markas militer tersebut. Pasukan musuh dilanda kekacauan dan kepanikan.
Kami bisa melihat sebagian pasukan musuh ditarik mundur dari markas militer Shabibah menuju markas militer Qirmid, dari markas militer Qirmid menuju markas militer Perintis. Sebelum matahari tenggelam, mujahidin berhasil menembakkan roket-roket Katyusa buatan lokal ke dalam markas militer Qirmid.
Dalam kondisi panik tersebut rezim Nushairiyah Suriah menarik mundur pasukannya dari markas militer Shabibah menuju markas militer Qirmid. Dalam penarikan mundur tersebut mujahidin berhasil menghancurkan sebuah bis yang mengangkut 10 tentara. Semua tentara tersebut menjadi ceceran tulang belulang, segala puji bagi Allah semata. Informasi ini dibenarkan oleh salah seorang tentara rezim yang membelot setelah peristiwa tersebut.
Pada hari ketiga pertempuran sengit masih terjadi persis seperti pada hari kedua. Bombardir mujahidin berhasil menghancurkan markas amunisi dalam bangunan Markas Komando markas militer Perintis, di mana ledakan tersebut berlangsung selama sekitar seperempat jam. Kobaran api sendiri membakar hebat selama sekitar satu jam, segala puji bagi Allah semata. Pada hari itu mujahidin kembali menghancurkan bangunan-bangunan, kendaraan-kendaraan militer dan menewaskan personil militer musuh seperti hari-hari sebelumnya.
Operasi tahap kedua
Pada tahap kedua, mujahidin mengumpulkan kekuatan dan menyatukan usaha untuk satu target yaitu markas militer Shabibah. Mujahidin memusatkan tembakan dengan senapan mesin berat ke dalam markas militer Shabibah di kota Nairab. Serangan gencar itu dilakukan sejak setelah Dhuhur hari Selasa, 21 Mei 2013 M sampai Rabu sore, 22 Mei 2013 M.
Mujahidin kemudian mengepung markas militer Shabibah dan menyerbu masuk dan “membersihkan” beberapa bangunan pertahanan pasukan Nushairiyah yang berada di sekitar markas militer Shabibah yaitu laboratorium pertahanan Al-Laban, posko militer Al-Allaf, posko militer Zahrat al-Basatin dan titik-titik militer lainnya.
Mujahidin bertahan di bangunan-bangunan tersebut sampai hari Rabu, di mana pada Rabu pagi pertempuran sengit meletus kembali. Dalam pertempuran ini pasukan rezim Nushairiyah mengerahkan tembakan tank-tank, sniper dan senjata mesin berat. Meski pertempuran sangat sulit dan gencar di mana beberapa ikhwan mujahidin gugur sebagai syuhada’ dan beberapa lainnya cedera, namun mujahidin bersikeras untuk memukul mundur pasukan musuh. Mujahidin bertahan dengan tegar, sabar dan gagah berani.
Dengan karunia Allah semata, mujahidin berhasil membakar sekitar 10 tank musuh dalam pertempuran hari Rabu tersebut. Mujahidin berhasil merangkak maju mendekati tembok-tembok luar markas militer Shabibah dan mengambil posisi-posisi penting di sekelilingnya.
Dalam kondisi itu pasukan Nushairiyah memperlihatkan kepanikan dan kegilaannya, di mana mereka mengerahkan pasukannya-pasukannya yang terdekat yaitu dari laboratorium pertahanan Qirmid dan markas militer Masthumah. Rezim juga mengerahkan milisi Syiah Shabihah dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah dalam pertempuran sebelumnya.
Namun Allah meneguhkan, menegarkan dan menyabarkan mujahidin sehingga pasukan musuh terdesak mundur di hadapan kesabaran dan ketegaran mujahidin. Kepanikan dan tindakan serampangan nampak jelas melanda barisan musuh di mana artileri berat mereka membombardir secara ngawur dan pesawat tempur mereka membombardir secara massif.
Pada hari Rabu sore, mujahidin mengadakan pertemuan kecil dan membuat perencanaan cepat guna membebaskan markas militer Shabibah. Tepat sebelum matahari terbenam mujahidin mulai melaksanakan rencana cepat tersebut.
Dengan karunia Allah semata dan bertepatan dengan kumandang adzan Maghrib, mujahidin berhasil membebaskan sepenuhnya markas militer Shabibah setelah mujahidin menghancurkan beberapa tank dan pasukan musuh ditarik mundur menuju markas militer Qirmid. Segala puji bagi Allah semata. Suara takbir berkumandang, memenuhi segala penjuru markas militer Shabibah. Mujahidin melaksanakan shalat Maghrib di dalam markas militer Shabibah. Mujahidin kemudian melakukan penyisiran dan “pembersihan” seluruh bangunan dan halaman depan markas militer Shabibah. Dengan itu mujahidin mengumumkan pembebasan sepenuhnya markas militer Shabibah. Segala karunia dan puji milik Allah semata Rabb seluruh alam.
Allah Maha Melaksanakan kehendak-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya
Jabhah Nushrah
Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha’
Jangan melupakan kami dalam doa Anda
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam
Ahad, 12 Ramadhan 1434 H/21 Juli 2013 M
(muhibalmajdi/arrahmah.com)