(Arrahmah.com) – Apakah Anda sudah merasa bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu? Dengarkan Kisah Baqiy bin Makhlad yang belajar Musnad Ahmad langsung dari Imam Ahmad rahimahumallah.
Baqiy berangkat dari Andalus menuju Baghdad yang jaraknya ribuan kilometer. Sebuah perjalanan yang cukup lama dan sulit. Namun, setelah mendekati Baghdad, dia mendengar berita bahwa Imam Ahmad dilarang mengajar hadits karena faktor politis.
Baqiy langsung pergi ke rumah Imam Ahmad dan berkata: Saya datang kepadamu dari negeri jauh.
Imam Ahmad: Dari Tripoli (Libya)?
Baqiy: Saya mengarungi lautan untuk sampai ke Tripoli.
Imam Ahmad: Kamu pasti sudah mendengar tentang pelaranganku.
Baqiy: Ya. Tapi izinkan aku mengambil satu hadits setiap hari darimu melalui pintu kecil ini (di rumah Imam Ahmad).
Imam Ahmad: Silakan tetapi kamu tidak boleh hadir di majlis hadits di mana pun (karena akan terdeteksi sebagai penuntut ilmu hadits).
Maka Baqiy setiap hari memakai baju pengemis dan berteriak di depan pintu kecil di rumah Imam Ahmad: “Shodaqoh…rahimakumulloh”. Imam Ahmad mempersilakan Baqiy masuk sebentar dan meriwayatkan sebuah hadits. Kemudian Baqiy pergi.
Begitu setiap hari hingga bertahun-tahun lamanya (Musnad sekitar 40.000 riwayat).
Hingga suatu hari Baqiy sakit di penginapannya dan Imam Ahmad sudah diizinkan untuk kembali mengajar. Imam Ahmad menjenguk Baqiy yang tidak dikenal oleh murid-muridnya. Hari itu penginapan Baqiy penuh oleh masyarakat Baghdad karena mereka heran siapa orang tidak dikenal yang secara khusus dijenguk oleh Imam terbesar di Baghdad; Imam Ahmad ini.
Baqiy menjadi perumpamaan dalam menuntut ilmu: Apakah Anda merasa sebagai penuntut ilmu? Orang inilah penuntut ilmu sejati!
Oleh: Ustadz Budi Ashari, Lc.
(fath/arrahmah.com)