KABUL (Arrahmah.id) – Kementerian Luar Negeri Imarah Islam Afghanistan telah memuji penghapusan namanya dari daftar kelompok terlarang oleh Republik Kirgistan.
Abdul Qahar Balkhi, juru bicara Kementerian Luar Negeri, mengatakan bahwa keputusan Kirgistan mencerminkan pembentukan kesepahaman politik dalam hubungan dengan Imarah Islam Afghanistan baik di tingkat regional maupun global dan menandakan penghapusan hambatan untuk memperkuat hubungan lebih lanjut antara pemerintah pengasuh dan negara-negara lain, lansir Tolo News (5/9/2024).
Balkhi menambahkan: “Kementerian Luar Negeri Imarah Islam menganggap penghapusan nama Gerakan Taliban, yang sebelumnya dikaitkan dengan Imarah Islam, dari daftar terlarang oleh Republik Kirgistan sebagai langkah terpuji dan menyambut baik hal tersebut. Serupa dengan negara-negara lain, langkah Kirgistan ini mewakili pembentukan pemahaman politik mengenai Imarah Islam di kawasan dan dunia, dan menandakan penghapusan hambatan untuk lebih memperkuat hubungan bilateral antara Imarah Islam dan negara-negara lain.”
“Kirgistan telah menghapus Taliban dari daftar terorisme. Menurut pendapat saya, [keputusan] ini adalah perkembangan positif dalam hubungan antara Kirgistan dan Taliban, dan Taliban seharusnya sangat senang,” kata Wahed Faqiri, seorang analis politik.
Sementara itu, beberapa analis politik percaya bahwa penghapusan nama Imarah Islam dari daftar terlarang oleh Kirgistan bermanfaat untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Beberapa analis ini percaya bahwa pemerintah caretaker juga harus menanggapi secara positif tuntutan yang sah dari komunitas internasional untuk lebih terlibat dengan dunia.
“Sebelum hubungan formal antara Imarah Islam dan dunia dimulai, para pemimpin Imarah Islam harus dihapus dari daftar hitam, dan Kirgistan telah memimpin dalam hal ini,” kata Saleem Paigir, seorang analis politik, kepada Tolo News.
Sebelumnya, Kazakhstan adalah negara pertama yang menghapus nama-nama pejabat Imarah Islam dari daftar kelompok teroris. Setelah itu, Kementerian Luar Negeri menggambarkan keputusan Kazakhstan sebagai hal yang signifikan untuk memperluas hubungan antara kedua negara. (haninmazaya/arrahmah.id)