AMMAN (Arrahmah.com) – Ribuan orang berkumpul di jalan-jalan utama di Yordania, menuntut perdana menteri negara itu mundur dan pemerintah mengekang kenaikan harga, inflasi dan pengangguran.
Pada Jumat (28/1/2011), sekitar 3.500 aktivis dari kelompok oposisi di Yordania, serikat buruh dan organisasi sayap kiri berkumpul di ibukota, melambaikan spanduk warna-warni bertuliskan : “Kirim orang-orang korup ke pengadilan.”
Mereka mengecam Samir Rifai, perdana menteri Yordania dan kebijakannya.2.500 orang lainnya juga turun ke jalan di enam kota lain di seluruh negeri setelah mereka melaksanakan sholat Jumat. Mereka juga menyerukan mundurnya Rifai.
Anggota Front Aksi Islam, sayap politik Ikhwanul Muslimin dan partai oposisi terbesar di Yordania, membengkakkan jajaran pemrotes, massa berkumpul di luar masjid al-Husseini di Amman dan mengisi jalan-jalan pusat kota.
Rifai mengumumkan paket 0 juta untuk subsidi baru dalam dua minggu terakhir untuk bahan bakar dan bahan pokok seperti beras, gula, ternak dan gas cair yang digunakan utuk pemanasan dan memasak. Namun ia menaikkan gaji pegawai negeri dan personel keamanan.
Inflasi meningkat sebesar 1,5 persen dari 6,1 persen bulan lalu, pengangguran dan kemiskinan merajalela.
Ibrahim Alloush, seorang profesor universitas mengatakan kepada AP bahwa itu bukan soal perubahan wajah atau penggantian satu perdana menteri dengan yang lainnya.
“Kami menuntut perubahan pada bagaimana negara ini dijalankan,” ujarnya.
Ia juga menuduh pemerintah memiskinkan kelas pekerja dengan pajak regresif yang memaksa orang miskin untuk membayar pajak dengan porsi lebih tinggi dari pendapatan mereka.
“Inilah yang menyebabkan rakyat melakukan protes di jalan karena mereka tidak memiliki tempat untuk melampiaskan apa yang mereka rasakan melalui jalur hukum,” lanjut Alloush. (haninmazaya/arrahmah.com)