TEHERAN (Arrahmah.com) – Pemimpin tertinggi Iran pada Rabu (27/11/2019) mengklaim bahwa protes baru-baru ini di seluruh Republik Islam atas kenaikan harga bensin yang ditetapkan pemerintah adalah bagian dari “konspirasi” yang melibatkan AS.
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khomeini membuat komentar saat berpidato di depan anggota pasukan Basij yang semuanya adalah sukarelawan Revolusi, yang membantu menghentikan demonstrasi.
Sementara itu, seorang anggota parlemen dikutip mengatakan pihak berwenang menangkap lebih dari 7.000 orang atas protes sementara seorang pejabat keamanan mengklaim demonstran berusaha untuk mengambil alih televisi pemerintah Iran.
Pemerintah Iran masih belum menawarkan statistik tentang korban cedera, penangkapan atau kematian dalam protes dan tindakan keras keamanan yang mengikuti kenaikan harga bensin yang ditetapkan pemerintah 15 November lalu.
Amnesti Internasional mengatakan pihaknya percaya kekerasan menewaskan sedikitnya 143 orang, sesuatu yang diperselisihkan Iran tanpa menawarkan bukti untuk mendukung klaimnya.
Dalam komentarnya yang dilaporkan oleh media pemerintah, Khamenei mengatakan orang-orang Iran harus memadamkan “konspirasi mendalam yang sangat berbahaya yang menghabiskan begitu banyak uang dan usaha.” Dia memuji polisi, Garda dan Basij karena “memasuki lapangan dan melaksanakan tugas mereka”.
Khomeini menggambarkan protes tersebut didalangi oleh “arogansi global”, yang ia gunakan untuk merujuk ke AS.
Hari ini, 27 November diperingati sebagai hari ulang tahun ke-40 Basij. Video-video dari pernyataan protes menunjukkan para pejabat Basij berpakaian sipil dan lainnya tentang sepeda motor memukuli dan menahan para pengunjuk rasa. (Althaf/arrahmah.com)