BRUSSELS (Arrahmah.com) – Wakil Presiden Joe Biden mengatakan sedikitnya 70 persen dari pejuang Taliban di Afganistan adalah prajurit bayaran yang bisa dibujuk untuk meletakkan senjata mereka, sehingga AS meningkatkan seruannya untuk menjangkau elemen ‘moderat’ dari kelompok yang selalu AS sebut sebagai pemberontak itu.
Biden mengatakan taktik yang sama pernah dipakai di provinsi Anbar, Irak, di mana radikal muslim Sunni telah dikuasai oleh bantuan keuangan Amerika. Biden berharap taktik serupa bisa dilaksanakan di Afganistan sebagai bagian dari strategi Presiden Barack Obama untuk memenangkan peperangan yang berkobar sejak 2001.
“Lima persen Taliban ialah keras kepala, tidak gampang menerima kekalahan,” ujar Biden saat jumpa pers di markas besar NATO di Brusel Selasa (11/3).
“25 persen lainnya, menurut saya, tidak memiliki keyakinan terhadap komitmen perlawanan mereka. Sekitar 70 persen lainnya masuk ke dalam keanggotaan Taliban karena uang,” lanjutnya.
Aktivitas perlawanan di Afganistan tahun lalu mengalami peningkatan yang paling tinggi sejak AS menggulingkan Taliban pasca serangan 11 September, dan aksi pemboman bunuh diri bulan lalu sangat menggoncangkan Kabul.
“Kami sekarang tidak memenangkan perang, tetapi perang yang kami lakukan jauh dari kekalahan,” ujar Biden optimis.
Kebijakan baru pemerintahan AS menegaskan bahwa selama ini pihaknya sadar tidak bisa mengalahkan Taliban, oleh sebab itu strategi baru akan dipropagandakan untuk memberantas Taliban. Dalam strategi baru ini pihaknya akan mempropagandakan ide perpecahan di dalam Taliban, seperti yang bisa dilihat dalam ungkapan Biden yang kosong itu. Pertama-tama, pasukan boneka mereka ciptakan. Kemudian diikuti dengan kebijakan baru Barack Obama yang mengklaim bahwa ada Taliban moderat dan saat ini Joe Biden sedang menekankan bahwa para pejuang Taliban hanya sedang memperjuangkan uang.
Propaganda ini tidak akan mengelabui siapapun yang mengetahui pergerakan Taliban. Seluruh pejuang Taliban bersatu di bawah kepemimpinan Amir-ul-Mu’minin Mullah Mohammad Omar Mujahid (semoga Allah senantiasa menjaganya) dan para pejuang ini tidak berjuang demi uang, seperti yang dilakukan para prajurit Amerika dan prajurit lainnya juga seperti pasukan boneka yang mereka ciptakan. Para mujahidin itu berjuang demi Islam. Mereka berjuang untuk membebaskan negeri mereka dari pasukan asing dan pasukan boneka pemerintah, sehingga hukum Allah swt akan tegak di negerinya. (Althaf/arrahmah/tum)