WASHINGTON DC (Arrahmah.com) — Amerika Serikat (AS) mengkhawatirkan peningkatan serangan teror oleh kelompok Islamic State Khurasan Provience (ISKP) di Afghanistan. Washington pun prihatin dengan bertahannya kelompok al Qaeda di negara tersebut.
“(AS) khawatir tentang peningkatan serangan ISKP dan kami ingin Taliban berhasil melawan mereka. Perihal kelompok (militan) lain, lihat, al Qaeda terus memiliki kehadiran di sana yang sangat kami khawatirkan,” kata Utusan Khusus AS untuk Afghanistan Tom West, lansir Reuters, pada Senin (8/11/2021).
Terkait kehadiran diplomatik AS di Afghanistan, West mengungkapkan Washington belum berencana membuka kembali kedutaan besarnya di Kabul. Sebelum mengkaji opsi tersebut, AS ingin melihat catatan perilaku Taliban yang bertanggung jawab.
West dijadwalkan melakukan perjalanan ke Pakistan, India, dan Rusia untuk membahas perkembangan situasi di Afghanistan. Dia menyebut AS pun sedang mempersiapkan pembicaraan dengan Taliban di Doha, Qatar. Namun West belum mengungkap kapan pembicaraan tersebut bakal berlangsung.
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu, ISKP telah melancarkan serangkaian serangan teror.
Aksi pertama terjadi pada 26 Agustus yakni ketika AS sedang mengevakuasi warganya dan penduduk Afghanistan berisiko di bandara Kabul. ISKP melancarkan serangan bom bunuh diri. Lebih dari 180 orang tewas dalam insiden tersebut.
ISKP pun sempat menyerang kuil pemeluk Syiah. Aksi penyerangan terbaru terjadi pada 2 Oktober lalu. Anggota ISKP mengebom dan menyerang Rumah Sakit militer Sardar Daud Khan di Kabul. Sedikitnya 19 orang tewas, termasuk seorang komandan militer senior Taliban, Maulvi Hamdullah Mokhlis.
Taliban sempat menyangkal adanya basis ISKP dan al Qaeda di Afghanistan. “ISIS yang ada di Irak dan Suriah tidak ada di sini. Namun, beberapa orang yang mungkin adalah warga Afghanistan kita sendiri telah mengadopsi mentalitas ISIS yang merupakan fenomena yang tidak didukung oleh rakyat,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid pada akhir September lalu. (hanoum/arrahmah.com)