DELHI (Arrahmah.id) — Sejumlah ulama, para imam, dan tokoh agama Islam di India mengimbau para warga muslim di negara itu untuk membatalkan demonstrasi mengecam politikus penghina Nabi Muhammad.
Imbauan itu mengemuka setelah para warga muslim di sejumlah kota di India akan menggelar demonstrasi lanjutan besar-besaran.
Para tokoh muslim India khawatir demo bakal kembali memicu kerusuhan seperti yang terjadi pekan lalu. Unjuk rasa yang berujung rusuh itu pun menyebabkan dua remaja muslim tewas dan melukai 30 lainnya.
“Merupakan kewajiban bagi semua muslim bersama-sama menentang setiap orang yang berusaha merendahkan Islam. Namun amat krusial bagi kita semua untuk tetap menjaga kedamaian,” tutur pemimpin Jamaat-e-Islami India, Malik Aslam, seperti dikutip dari Reuters (14/6/2022).
Sebelumnya, dua politikus dari Partai Bharatiya Janata (BJP) memicu kemarahan umaut muslim di India dan sejumlah negara termasuk Indonesia karena menghina Nabi Muhammad.
BJP kemudian memberhentikan kedua politikus itu serta mengecam pernyataan mereka yang menghina Nabi Muhammad. Salah satunya yang diberhentikan adalah juru bicara BJP, Nupur Sharma.
Sharma juga sudah dipolisikan karena ucapannya yang menghina Nabi Muhammad sehingga menimbulkan ketegangan antarumat agama di India.
Meski demikian, langkah tersebut tak mampu membendung kemarahan muslim di India. Mereka pun turun ke jalan di sejumlah kota di India untuk mengecam dua politikus BJP itu.
Demonstrasi berujung rusuh, kepolisian kemudian menangkap 400 pedemo yang dinilai sebagai biang onar kerusuhan.
Sebagai pencegahan agar kerusuhan tak berulang, kepolisian India menerapkan jam malam dan mematikan akses internet. (hanoum/arrahmah.id)