HERAT (Arrahmah.id) – Ketika gempa bumi mematikan mengguncang provinsi Herat bagian barat, penduduk provinsi tersebut tinggal di tenda-tenda di pinggir jalan, karena takut akan terulangnya bencana alam.
Tinggal di tenda menjadi sulit bagi mereka karena anak-anak mulai terserang berbagai penyakit.
“Sudah sembilan hari sejak kami pindah ke sini dan mereka yang mampu telah membeli tenda, mereka yang tidak mampu tinggal di tempat terbuka,” kata Atifa, seorang warga Herat, lansir Tolo News (17/10/2023).
“Kami memiliki satu tenda dan tiga sampai empat orang tidur di luar dan sisanya tidur di dalam tenda, kami berjumlah delapan orang,” kata Abdul Mubin Jami, seorang warga Herat.
Petugas kesehatan di rumah sakit provinsi Herat mengatakan bahwa sebagian besar warga mengalami trauma setelah gempa terjadi.
Puluhan warga Herat pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena kecemasan dan trauma.
“Karena sebagian besar korban gempa kemungkinan besar mengalami luka-luka, semua penduduk kota Herat terpengaruh secara mental,” kata Qadim Muhammadi, seorang dokter senior di rumah sakit provinsi Herat.
Sementara itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan di X bahwa kota Herat telah berubah menjadi kota tenda.
Pejabat PBB itu memastikan warga Herat akan disediakan tenda.
“Kota Herat telah menjadi kota tenda, keluarga-keluarga tidur di ruang terbuka di taman-taman, di tenda-tenda kecil, karena mereka takut berada di dalam rumah karena adanya gempa susulan dan gempa susulan. Tim WHO Afghanistan mendukung para mitra untuk mendirikan tenda-tenda kesehatan di mana orang-orang bisa mendapatkan layanan kesehatan,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.
Provinsi Herat diguncang oleh beberapa gempa bumi dan gempa susulan hampir sepuluh hari yang lalu yang menyebabkan banyak keluarga mengungsi dari rumah mereka dan tinggal di jalan-jalan dengan tenda.
Kurangnya tenda dan harga tenda yang meningkat drastis di provinsi Herat telah menyulitkan penduduk provinsi tersebut untuk mengatasi situasi baru ini. (haninmazaya/arrahmah.id)