BALIKPAPAN (Arrahmah.com) – Pengasuh Pondok Pesantren Modern Al-Muttaqin, KH Mohammad Anas Muchtar merasa resah dengan kehadiran gelombang imigran yang diduga penganut syiah di Kota Balikpapan.
Seperti dilaporkan Fajar Shadiq, anggota Jurnalis Islam Bersatu dari Kota Balikpapan, ada sekitar 300 imigran dari Afghanistan masuk ke kota Balikpapan sejak Oktober 2014 lalu.
Pada bulan Oktober, jumlah imigran yang berstatus pengungsi dan pencari suaka ini baru berjumlah sekira 70 orang. Namun, hingga bulan Desember jumlahnya melejit hingga tiga kali lipat.
Menurut Kyai Anas, kehadiran para imigran Syiah ini cukup meresahkan. Pasalnya, mereka bisa saja membawa agenda terselubung yang mengancam stabilitas nasional.
“(Ini) cukup meresahkan, kalau seperti di kota besar di Jakarta, sudah biasa barangkali dan mungkin bisa-bisa tidak terdeteksi saking banyaknya,” ungkap Kyai Anas di Ponpes Modern Al-Muttaqin, Gunung Guntur, Balikpapan, pada Jumat (12/12).
Sebelumnya, beredar kabar bahwa para imigran yang membawa dokumen dari UNHCR ini berasal dari Afghanistan dan mengaku bertujuan ke negara ketiga seperti Australia dan New Zealand.
Menurut informasi yang diterima JITU, sejumlah pengungsi mengaku beragama Syiah dan merayakan perayaan Asyura pada bulan Muharram lalu.
Hal inilah yang membuat, sejumlah tokoh Islam termasuk Pengurus Syuriah Nahdlatul Ulama Provinsi Kaltim ini semakin mewaspadai gelombang imigran syiah ini.
“Makanya gerakan (imigran syiah, red) itu yang harus kita awasi, mereka kan gerakannya tidak langsung ya, tidak langsung apa yang dia inginkan. tetapi dia mengikuti arus yang ada di daerah itu, diikuti dulu, dilihat tapi lama-lama nanti akan dibelokkan pemahaman mereka,” tambahnya.
Kyai Anas yang belum lama ini mengikuti Pertemuan Ulama-Ulama NU di Ponpes Al-Hikam menyatakan jangan sampai ideologi syiah yang dibawa oleh para imigran-imigran asing ini berkembang di Indonesia.
“Kita usahakan khususnya di Balikpapan ini, agar kita jangan sampai mereka (syiah, red) ini berkembang. Khususnya para pendatang-pendatang itu, harus kita waspadai betul,” pungkasnya.
Laporan: Fajar Shadiq
(azm/arrahmah.com)