SURABAYA (Arrahmah.com) – Tokoh Nahdlatul Ulama Jawa Timur, KH. Luthfi Bashori menilai film My Flag – Merah Putih VS Radikalism yang diunggah NU Channel itu mendiskreditkan cadar.
“Film tersebut sangat mendiskreditkan wanita bercadar, apalagi ada adegan paksa lepas cadar dan menuduh pemakai cadar adalah radikal,” katanya, Senin (26/10/2020), sebagaimana dilansir Harian Aceh.
Ia menegaskan, cadar bagi wanita muslimah adalah perintah Syariat. Walaupun ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama, kata dia, sebagian mereka menghukumi bahwa wanita muslimah itu wajib bercadar.
“Karena bercadar itu dapat menutupi wajah yang seiring dengan kewajiban menutupi seluruh tubuh bagi wanita muslimah. Dan sebagian lainnya memghukumi bahwa bercadar itu hukumnya sunnah,” terangnya.
“Tapi tetap saja, dengan adanya perbedaan pendapat di kalangan para ulama ini tidak mengeluarkan status bahwa cadar adalah bagian dari ajaran Syariat Islam,” tegas KH. Luthfi.
Ia juga menekankan, entah itu adegan film, atau ceramah di mimbar, atau pernyataan apapun yang sengaja mendiskreditkan cadar sama saja dengan menghina syariat Islam.
“Sedangkan orang yang sengaja menghina syariat Islam, maka hukumnya murtad atau keluar dari agama Islam,” pungkasnya.
Diketahui, media sosial dihebohkan dengan penayangan film bertajuk ‘My Flag’ garapan Nahdlatul Ulama (NU) Channel. Film pendek berdurasi 8 menit itu telah tayang sejak 22 Oktober di YouTube NU CHANNEL.
Kemudian, pada menit-3, ada adegan dimana ada sekelompok pemuda/pemudi Islam memegang bendera Merah Putih beradu fisik dengan kaum muda bercelana cingkrang dan bercadar.
Dan ada momen dimana muslimah kelompok pemegang bendera Merah Putih mencopot paksa cadar yang digunakan lawannya dan menghempaskannya ke tanah.
(ameera/arrahmah.com)