JAKARTA (Arrahmah.com) – KH Hasyim Muzadi mendukung langkah kepolisian Indonesia yang melarang ratu iluminati Lady Gaga konser di Indonesia. Sedianya, pemuja setan Lady Gaga akan menggelar konsernya di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), 3 Juni mendatang.
“Apa yang diambil oleh Polri untuk tidak mengeluarkan izin konser Lady Gaga sudah tepat. Karena penyelenggaraan konser ini tidak seimbang antara manfaat dan kerugiannya (madharatnya),” tegas KH Hasyim Muzadi, Jumat (18/5).
Mantan ketua umum PBNU ini kemudian mengingatkan penyelenggaraan konser ini tidak seimbang antara manfaat dan kerugiannya (mudharatnya). Dampaknya, menurutnya, bukan terbatas masalah keimanan, tetapi juga masalah keamanan bahkan memperparah kerawanan “perang budaya” yang sedang berkecamuk di Indonesia.
“HAM tidak bisa digunakan untuk hal-hal yang merusak serta menciptakan kerawanan. Kalau konser ini dipaksakan tentu menguntungkan yang berbisnis, namun ujung-ujungnya akan menambah beban stabilitas saja,” paparnya.
Sehingga ia meminta berbagai pihak baik yang pro maupun kontra terhadap rencana konser itu menata kembali perspektif berpikirnya. Sang kiai pun meminta publik mengukur pentingnya melarang konser bukan hanya karena faktor keimanan saja. Lantaran butuh pemikiran komprehensif memandang segala sisi sosial pula untuk memutuskan. “Mengukur konser hanya faktor keimanan tentu belum konprehensif,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Lady Gaga adalah seorang penyanyi yang menjadi robot organisasi rahasia Yahudi Illuminati. Assesoris penampilan Gaga dalam setiap konsernya, secara vulgar menonjolkan lambang illuminati dan paganisme. Illuminati adalah sebuah kelompok Zionis Yahudi yang memiliki hubungan erat dengan Freemasonry kelompok rahasia dan bawah tanah Zionis. Illuminati adalah sekte Luciferian (iblis) yang memiliki arti Sang Pembawa Cahaya dan sekte memiliki misi untuk menghancurkan umat Islam melalui ide pemikiran rusaknya.
Lady Gaga juga merupakan Ratu Iblis Liberal Pemuja Setan. Dalam video klip lagu Alejandro digambarkan Gaga bersatu dengan Tuhan-kaum Nasrani (Yesus). Lalu dia menyalahkan Tuhan, karena Tuhan tidak dapat memenuhi keperluan rohaninya. Akhirnya dia merubah diri dari biarawati menjadi paderi Luciferian (syetan) yang dilambangkan dengan tangan kanan menutup mata kirinya (menjadi bermata satu, lambang Yahudi).
Tak hanya itu, penyanyi haus sex ini juga penyebar Gaya Hidup GAY, LESBIAN dan TRANSGENDER. Salah satu lirik lagu Gaga “Born This Way” yakni: “..No matter gay, straight, or lesbian, transgendered life… I’m on the right track, baby I was born to survive.” (Tidak peduli gay, lurus, lesbian, kehidupan transgender. Saya dijalur yang benar…).
Serta, Lady Gaga merupakan ikon pornoaksi dan pornografi. Setiap kali aksi konsernya, Lady Gaga tidak lepas dari sensasionalnya. Yakni menampakkan aurat dan meliukkan tarian yang erotis.
Maka dari itu, umat Islam menolak keras kedatangan ratu iblis tersebut untuk mengadakan konsernya di Jakarta. (bilal/arrahmah.com)