JAKARTA (Arrahmah.id) – Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof. Dr. KH. Ali Yafie meninggal dunia pada Sabtu (25/2/2023) pukul 22.13 WIB, setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Bintaro, Tangerang Selatan.
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengenang KH Ali Yafie, yang juga pernah menjabat sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 1991-1992 itu, sebagai sosok ulama besar, ahli fiqih dan ushul fiqih yang sangat dihormati karena keluasan ilmu dan kerendahan hatinya.
“Beliau tidak hanya dihormati di kalangan NU yaitu oganisasi yang pernah beliau pimpin, tapi juga di kalangan Muhammadiyah, dimana beliau sering diundang oleh pimpinan persyarikatan dan juga oleh amal-amal usaha Muhammadiyah, seperti rumah sakit dan perguruan tinggi untuk berceramah dan menjadi narasumber,” kata Anwar Abbas dalam keterangannya, pada Ahad (26/2).
Menurut Anwar, KH Ali Yafie merupakan seorang tokoh dan ulama yang punya sikap dan pendirian yang sangat kuat dan kokoh.
“Bagi saya pribadi sosok beliau jelas tidak akan terlupakan, karena saya sebagai Sekjen MUI periode 2015-2020 yang pernah datang ke rumah beliau dan meminta nasihat. Banyak nasihat yang beliau sampaikan tapi ada satu nasihat beliau yang tidak akan terlupakan oleh saya, beliau bilang sebagai pemimpin ada kata-kata orang arif yang harus kita camkan baik-baik,” paparnya.
“Kata-kata itu, beliau ucapkan dalam bahasa Arab yang artinya, secara bebas kira-kira sebagai berikut. Jika engkau memberi kepada orang yang engkau kehendaki maka engkau akan bisa memerintah-merintahnya, dan jika engkau meminta-minta kepada orang yang engkau kehendaki maka engkau akan menjadi tawanannya,” pungkasnya. (rafa/arrahmah.id)