JAKARTA (Arrahmah.com) – Rezim sekolah-sekolah negeri yang ada di Bali sangat intoleran terhadap umat Islam. Apakah mereka wajib diperangi lantaran mereka telah melarang siswa Muslim di sana untuk melaksanakan sholat wajib sebagai tuntutan iman Islam?
Tak cukup melarang siswi berjilbab di sekolah. Ternyata beberapa sekolah di pulau yang mayoritas penduduknya kafir Hindu ini juga melarang siswanya untuk melakukan ibadah sholat Jumat berjamaah.
“Kita juga mendapat aduan, ada beberapa sekolah yang melarang siswa laki-lakinya untuk shalat Jumat,”kata Wakil Sekjen PB PII, Helmy Al Djufri saat bersilaturahim ke kantor redaksi Hidayatullah, Jakarta Timur, sebagaimana ditulis hidayatullah.com, Selasa (11/3/2014).
Tidak hanya itu, Helmi juga mengungkapkan data, hanya segelintir sekolah yang menyediakan tempat khusus untuk sholat atau musholah.
“Tidak lebih dari lima sekolah yang terdapat musholah,”ucapnya.
Sementara menurut salah satu anggota PB PII, Maulana, kasus ini sudah terjadi di Bali sejak lama. Namun kaum Muslim di Bali enggan mempermasalahkan, lantaran jumlah mereka yang minorotas.
“Islam di Bali tidak ada kekuatan untuk melawan,kami berharap ini bisa sampai ke ranah hukum,”katanya
Sebelumnya ramai diberitakan pelarangan penggunaan jilbab siswi Muslimah di sekolah-sekolah negeri di Bali yang masih berlangsung sampai hari ini. Meski sudah ada instruksi dari Kemendikbud untuk mengakhiri hal itu, dan kunjungan Komnas HAM ke Bali untuk menginvestigasi, keduanya tak mempan. (azm/arrahmah.com)