KABUL (Arrahmah.com) – Lebih dari sepuluh tahun melancarkan invasi militer salibis di Afghan namun menderita kekalahan telak di sebagian besar wilayah Afghan, NATO berencana mempercepat penyerahan penjagaan keamanan Afghan kepada tentara nasional Afghan bentukan NATO.
Setelah meruntuhkan kekuasaan imarah Islam Afghan pada akhir 2001, NATO membentuk pemerintahan boneka pro-Barat dengan Hamid Karzai sebagai presidennya. Untuk membantu pasukan ISAF menghadapi jihad mujahidin Taliban dan kelompok Al-Qaeda, NATO membentuk kepolisian dan tentara nasional boneka.
Seiring berjalannya waktu, ISAF dan tentara nasional boneka Afghan semakin babak belur oleh serangan mujahidin Taliban. Lebih dari 70 persen wilayah Afghan telah berhasil dikuasai kembaIi oleh Taliban. Setiap bulan, ratusan tentara ISAF tewas dan ratusan lainnya cacat seumur hidup akibat sengitnya serangan Taliban.
Ditambah kemarahan segenap rakyat muslim Afghan atas kejahatan biadab pembakaran Al-Qur’an di pangkalan militer Baghram dan pembantaian 16 rakyat sipil muslim oleh tentara ISAF pada hari Ahad (11/3/2012), tiada pilihan lain bagi NATO selain mempercepat penyerahan penjagaan keamanan Afghan kepada tentara nasional boneka Afghan.
Seantero Afghan dan Pakistan diwarnai oleh demonstrasi rakyat mengutuk kebiadaban tentara salibis ISAF tersebut. Taliban juga telah menyerukan seluruh rakyat muslim Afghan untuk bangkit membalas penodaan terhadap kitab suci umat Islam itu. Presiden boneka Afghan, Hamid Karzai sendiri telah meminta pasukan ISAF untuk ditarik keluar dari Afghan tahun 2013, setahun lebih cepat dari waktu yang ditetapkan oleh NATO, 2014.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)