(Arrahmah.id) – Suatu hari sebagaimana disampaikan Imam Al Qurthubi, Hasan Al Basri didatangi oleh seseorang, orang tersebut mengadukan tentang kekeringan, tidak kunjung hujan di daerahnya, maka Hasan Al Basri berkata, istighfarlah kepada Allah.
Lalu datang lagi orang kedua, mengadukan tentang betapa miskinnya dia, hidup dengan penuh kekurangan, lalu Hasan Al Basri mengatakan, beristighfarlah kepada Allah, memohon ampun kepada Allah.
Datang lagi orang ketiga mengadukan tentang masalah kali ini adalah orang tersebut tidak kunjung punya anak, maka Hasan Al Basri mengatakan, istighfarlah kepada Allah.
Orang itu pergi datang orang keempat, mengadukan tentang kebunnya, kebun saya kering, tidak air, lalu Hasan Al Basri mengatakan istighfarlah kepada Allah memohon ampun kepada Allah.
Ini membuat heran Ibnu Sobih yang ada di majelis Al Hasan Al Basri, maka Ibnu Sobih berkata: “Wahai imam, ada orang datang dengan membawa permasalahan yang berbeda-beda, mengapa solusinya Anda selalu katakan istighfarlah, mohon ampunlah kepada Allah?”
Maka Hasan Al Basri mengatakan: “Ini bukan dari saya, tapi ini dari Allah subhanahu wata’ala, bukankan Allah telah berfirman:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارً
Artinya: “Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh 10-12).
Ayat ini adalah merupakan kalimat nabi Nuh alahi salam ketika berdakwah kepada masyarakatnya, kemudian nabi Nuh merayu masyarakatnya agar mau memohon ampun kepada Allah.
Tidak cukup dengan memerintahkan itu, nabi Nuh menyampaikan bahwa istighfar itu akan menghasilkan banyak manfaat, dengan istighfar Allah akan menurunkan hujan yang deras, Allah akan memberikan kepada kalian harta yang banyak, dan Allah akan memberikan kepada kalian anak-anak, dan Allah akan memberikan kepada kalian kebun-kebun dan sungai-sungai.
Subhanallah, empat kelebihan istighfar itu. Maka apapun masalahnya, solusinya adalah istighfar. Kisah ini adalah sebuah contoh yang menarik tentang bagaimana generasi Islam di zaman dahulu, mereka menjadi orang-orang besar karena mereka punya pegangan hidup, mereka punya panduan hidup.
Setiap mereka ada masalah, setiap mereka mau bersikap, setiap mereka mau memberi panduan pada orang lain, setiap mereka memerlukan panduan untuk hidupnya sendiri, maka mereka hanya memerlukan untuk menghadirkan kembali ingatannya, terhadap ayat-ayat Allah subhanahu wata’ala, atau hadist-hadist Nabi shalallahu alaihi wasallam, atau kisah orang-orang yang shalih.
Ini adalah merupakan cara yang luar biasa, cara yang istimewa, tapi ada “PR” yang serius di kita, “PR” nya adalah bagaimana kita bisa mengingat dalam keadaan yang sedang sulit dan panik, semua ilmu seakan hilang, orang punya masalah, bahkan dia seorang penghafal, seorang yang banyak ilmu, tiba-tiba dia seakan tidak memiliki ilmu.
Maka, hal ini, bisa benar-benar diingat jika hal itu terinstal dengan baik di dalam diri kita. Karena itu, in syaa Allah saya akan mencoba untuk berbagi dengan para sahabat semua, hal-hal yang harus kita instal di dalam diri kita dengan sebaik-baiknya, harapannya, itu merupakan fitur yang ada dalam diri kita, kapan pun kita perlukan hanya tinggal klik tombol saja, dia akan menyala.
Kita perlu apa dalam hidup kita, kita sedang perlu ini, kita sedang sedih, perlu ada yang menyenangkan kita, kita sedang punya masalah, kita perlu solusi, kita sedang kesulitan, perlu sesuatu yang bisa melonggarkan hidup kita, kita punya apapun, kita perlu bertanya, maka kita sudah punya semuanya, kemudian tinggal di klik, diaktifkan dan menyala, saat itulah kemudian dia langsung mencahayai hidup kita, dan dia langsung bekerja.
Tapi itu tadi, instal dulu dalam diri kita, fiturnya harus ada dulu, kemudian setelah itu nanti, in syaa Allah apapun masalah kita, kita tinggal klik, kemudian hidup kita hari esok lebih baik daripada kemarin, dengan itu in syaa Allah kita akan bersama dan semoga Allah memberkahi kita semuanya, mudah-mudahan ini menjadi petunjuk yang bisa mencahayai kita.
*Disarikan dari kajian Better than Yesterday oleh Ustadz Budi Ashari.
(haninmazaya/arrahmah.id)